BNPT Dalami Keterkaitan 9 Tersangka Kerusuhan Demo 4 November dengan ISIS


Kepala BNPT Suhardi Alius saat diskusi Capaian Dua Tahun Bidang Politik, Hukum dan Keamanan di kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016). 

JAKARTA,  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan, pihaknya sedang mendalami keterlibatan sembilan orang tersangka yang diduga menunggangi aksi damai 4 November 2016 dalam kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sembilan orang yang tergabung dalam kelompok Abu Nusaibah ini juga disangka mendalangi kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11/2016).
Suhardi mengatakan, kesembilan tersangka yang tergabung dalam kelompok Abu Nusaibah itu berpotensi terlibat dalam gerakan ISIS.
"Ya kalau lihat seperti itu memang potensi ada saja," ujar Suhardi usai "Seminar Mempromosikan Kerukunan Sosial-Keagamaan di Indonesia" di DoubleTree Hotel, Jakarta, Senin (28/11/2016).

Menurut Suhardi, ada indikasi bahwa sembilan tersangka itu berencana melakukan tindakan anarkistis dalam demonstrasi 4 November.
Salah satu tindakan tersebut, kata dia, dilakukan dengan mendekat dan mengambil senjata milik petugas keamanan.
"Meskipun tidak bersenjata, mereka berencana melakukan langkah-langkah yang negatif, seperti mau mendekati petugas dan mengambil senjata," tutur Suhardi.
Hingga saat ini, kata Suhardi, BNPT masih terus memantau pergerakan kelompok-kelompok radikal.
Ini dimaksudkan agar mereka tidak mengambil momentum, seperti yang terjadi pada aksi damai 4 November.
"Kita mengikuti terus juga kelompok-kelompok yang garis keras itu supaya tidak mengambil momentum. Itu yang kita takutkan," tutur Suhardi.
Diketahui, Polisi melakukan penangkapan terhadap sembilan orang tersangka yang diduga menunggangi aksi damai 4 November 2016 lalu.
Penangkapan dilakukan di beberapa tempat terpisah, namun sebagian besar dari mereka adalah warga Bogor.
Mulanya, polisi menangkap satu orang yang dianggap memprovokasi massa. Dari pengembangan diketahui keterlibatan delapan orang lainnya.

Kesembilan orang tersebut yakni Saulihun alias Abu Musaibah, Alwandi alias Aseng, Reno Suharsono, Dimas Adi Syahputra, Wahyu Widada, Ibnu Aji Maulana, Fuad alias Abu Ibrohim, Zubair, dan Agus Setiawan.

No comments:

Post a Comment