Ganjar: Kalau Ada yang ke Jakarta, Suruh Pulang, Diajak Shalawat..


Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memeriksa kesiapan petugas dalam apel kebhinekaan di Semarang, Senin (27/11/2016)

SEMARANG,  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat Jateng untuk tidak pergi ke Jakarta dalam aksi demonstrasi 2 Desember 2016 mendatang. Jika memang ada warga yang nekat kesana, warga diminta untuk kembali ke kampung halamannya.
"Suruh pulang saja, diajak shalawat, diajak tabligh akbar," kata Ganjar, di Semarang, Senin (28/11/2016).
Untuk antisipasi itu, pemerintah terus menjalin komunikasi dengan para ulama. Para ulama sendiri memberi catatan dalam komunikasi yang digelar. Ketika kasus dugaan penistaan agama diproses oleh kepolisian juga tidak lepas dari pertimbangan dari para ulama.
"Ada ukuran, ketentuannya polisi menegakkan, saya minta bantuan dari organda. Kalau sudah diingatkan, kita jaga kekondusifan," ujar dia.
Ganjar meyakini bahwa wilayahnya relatif tenang dari konflik seperti yang ada di Jakarta. Kunci atas semua hal itu, lanjut dia, adalah musyawarah bersama.
"Jateng tenang karena terus ngobrol, ruhnya ada di rembukan," tambah pria 48 tahun ini.
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono memastikan aspirasi dari warga Jateng akan disampaikan langsung ke Mabes Polri di Jakarta. Oleh karenanya, warga Jateng tidak perlu ikut aksi di Jakarta.
"Aspirasi yang ada langsung dibawa ke Jakarta," timpal mantan Kakorlantas ini.
"Tidak harus ke Jakarta, apalagi menggunakan fasilitas umum untuk digunakan shalat jumat. Kami dan Kodam setempat terus menggelar dialog, setiap hari mendatangi pemohon, aspirasi disampaikan ke Jakarta," tambahnya.
Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal Jaswandi pun membantu kepolisian menjaga situasi. Jika diperlukan, tenaga TNI akan siap sedia.
"Saya meyakini solidnya TNI-Polri menjamin keamanan di Jateng, sehingga melangsungkan pembangunan di Jateng," ucapnya.

No comments:

Post a Comment