
Umat Konghucu bersembahyang di Klenteng Boen Bio
SURABAYA, Malam 24 bulan 12 penanggalan Imlek yang jatuh pada Senin (1/2/2016) malam dipercaya umat Konghucu sebagai malam naiknya para suci atau para dewa ke kahyangan.
Warga Konghucu berbondong-bondong pergi ke tempat peribadatan untuk menggelar ritual sembahyang melepas para dewa.
Di Klenteng Boen Bio, jalan Kapasan, Surabaya, selain sembahyang mengantar para suci, juga digelar sembahyang tolak bala atau "Ciswak".
Menurut Andika, salah satu warga yang mengikuti ritual sembahyang mengantar para suci, saat kembali ke kahyangan, para suci membawa catatan amal umat manusia selama setahun.
"Karena itu, kami berdoa agar amal kami umat manusia yang dibawa menjadi amal yang baik," katanya.
Saat semua para suci pergi ke kahyangan, altar di klenteng, kata juru kunci Klenteng Boen Bio yang juga perwakilan humas Majelis Konghucu Surabaya Liem Tiong Yang, dalam keadaan kosong.
"Saat itulah dilakukan ritual pembersihan altar, patung dan semua benda di klenteng," jelasnya.
Pembersihan benda-benda di klenteng juga sekaligus untuk menyambut tahun baru Imlek.
"Bersih-bersih klenteng hingga empat hari setelah perayaan tahun baru Imlek, karena saat itu para suci dipercaya kembali lagi ke bumi," ujar Liem.
Tahun baru 2567 Imlek dirayakan umat Konghucu pada 8 Februari mendatang. Dalam kepercayaan warga Tionghoa, tahun 2567 Imlek adalah sio tahun Monyet Api.
Di tahun tersebut, perekonomian bangsa Indonesia diramal akan terus membaik meski juga akan banyak mengalami hambatan.
No comments:
Post a Comment