Lokalisasi KM 10 Mau Ditutup, Pengusaha Cafe Bingung


Cafe Podo Moro di Lokalisasi KM 10, Loa Janan, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

KUTAI KARTANEGARA,  Sejumlah pengusahan cafe di lokalisasi KM 10, Loa Janan, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, mengaku bingung jika lokalisasi ditutup. Mereka tidak siap karena belum terpikir usaha lain buat menyambung hidup.
“Lha, kalau ditutup sekarang ya jangan dulu lah. Saya hanya menyewakan tempat saja. Kalau ini ditutup, ya tidak ada yang nyewa. Terus mau usaha apa kalau bukan ini. Kita belum siap sekarang,” kata Suliswati, Pemilik Wisma Podo Moro, Sabtu (27/2/2016).
Hari ini Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa mendatangi lokalisasi tersebut. Ia ingin memastikan penutupan lokalisasi berlangsung damai.
Menurut Khofifah, pemerintah menargetkan Indonesia bebas lokalisasi prostitusi pada tahun 2019. Hingga saat ini, sudah ada 68 titik lokalisasi di Indonesia yang sudah ditutup. Masih ada 100 titik lagi yang akan ditutup.


Sosialisasi

Menurut Sulis, rencana penutupan ini terkesan mendadak. Seyogianya, kata dia, ada sosialisasi sehingga para pekerja di lokalisasi bisa menyiapkan diri.
"Ya kalau bisa jangan ditutup sekarang lah, kita kan belum ada sosialisasi. Tiba-tiba saja Bu Menteri dan Bu Bupati datang,” kata dia.
Tidak hanya Sulis, Tin, seorang pemilik wisma lainnya juga mengatakan hal yang sama. Dia masih belum siap jika lokalisasi KM 10 harus ditutup secepatnya.
“Terus terang saja, saya belum siap. Kabar ini dadakan sekali. Kami belum ada persiapan apa-apa,” ujarnya.
Meski demikian, Tin menyatakan jika dia hanya bisa pasrah. Dia berharap pemerintah meninjau ulang, lokalisasi KM 10 Loa Janan yang dinilai Tin sebagai lokalisasi yang baik.
“Kalau memang harus ditutup ya kami pasrah. Tapi saya minta pada pemerintah, ada jangka waktu untuk proses penutupan. Jangan main kaget-kagetan karena saya juga harus mempersiapkan usaha apa setelah ini,” kata Tin.
Ada sekitar 600 PSK yang bekerja di lokalisasi KM 10 Loa Janan. Mereka merupakan warga pendatang dari Pulau Jawa.
Sehari-hari, para PSK tersebut tinggal di wisma-wisma yang disewakan oleh mucikari. Setiap hari mereka harus menyetor uang sewa kamar sebesar Rp 40 ribu per short time.

No comments:

Post a Comment