KENDARI,
Bom rakitan yang hendak dipakai untuk menangkap ikan meledak sebelum
digunakan, Jumat (26/2/2016). Dua nelayan asal Desa Cempedak, Kabupaten
Konawe Selatan, tewas dan lima orang lainnya terluka.
Kedua korban tewas itu yakni Aris (40), pemilik kapal, dan Pian (27). Mayat Aris ditemukan sesaat setelah ledakan bom ikan, sementara Pian baru ditemukan Sabtu pagi tadi oleh nelayan.
Kapolres Kendari AKBP Ilham Saparona membenarkan peristiwa naas itu. Menurut dia, insiden itu terjadi pada Jumat (26/2/ 2016) sekitar pukul 17.00 Wita.
"Awalnya, tujuh orang nelayan tidak diketahui identitasnya diduga berasal dari Desa Cempedak Kabupaten Konsel, hendak melakukan pengeboman ikan."
"Salah seorang hendak melemparkan bom ikan itu, namun bom ikannya meledak di atas kapal hingga mengakibatkan dua orang tewas di TKP sedangkan lima orang luka berat," kata Ilham, Sabtu (27/2/2016).
Masyarakat sekitar yang melihat kejadian tersebut, lanjut Kapolres Kendari, langsung menolong para korban. Namun, lima orang korban yang terluka merasa ketakutan, sehingga mereka langsung lari dengan menggunakan kapal kecil menuju Desa Cempedak.
"Kasus ini masih dalam proses penyelidikan termasuk identitas 5 korban luka. Kami akan identifikasi dari mana mereka peroleh bom ikan tersebut," ujarnya.
Kapolres Kendari mengimbau kepada para nelayan agar tidak menggunakan bom dalam mencari ikan. Selain merugikan diri sendiri, penggunaan bom juga mengancam ekosistem laut.
Kedua korban tewas itu yakni Aris (40), pemilik kapal, dan Pian (27). Mayat Aris ditemukan sesaat setelah ledakan bom ikan, sementara Pian baru ditemukan Sabtu pagi tadi oleh nelayan.
Kapolres Kendari AKBP Ilham Saparona membenarkan peristiwa naas itu. Menurut dia, insiden itu terjadi pada Jumat (26/2/ 2016) sekitar pukul 17.00 Wita.
"Awalnya, tujuh orang nelayan tidak diketahui identitasnya diduga berasal dari Desa Cempedak Kabupaten Konsel, hendak melakukan pengeboman ikan."
"Salah seorang hendak melemparkan bom ikan itu, namun bom ikannya meledak di atas kapal hingga mengakibatkan dua orang tewas di TKP sedangkan lima orang luka berat," kata Ilham, Sabtu (27/2/2016).
Masyarakat sekitar yang melihat kejadian tersebut, lanjut Kapolres Kendari, langsung menolong para korban. Namun, lima orang korban yang terluka merasa ketakutan, sehingga mereka langsung lari dengan menggunakan kapal kecil menuju Desa Cempedak.
"Kasus ini masih dalam proses penyelidikan termasuk identitas 5 korban luka. Kami akan identifikasi dari mana mereka peroleh bom ikan tersebut," ujarnya.
Kapolres Kendari mengimbau kepada para nelayan agar tidak menggunakan bom dalam mencari ikan. Selain merugikan diri sendiri, penggunaan bom juga mengancam ekosistem laut.
No comments:
Post a Comment