Lewat belakang rumah korban yang dihuni ibu Wiwik (50) dan anaknya, Ida (35), para pelaku masuk. Saat itu, Ida yang sehari-hari berjualan sarapan di Pasar Meranti, Medan Petisah, baru saja selesai memasak.
Salah satu pelaku langsung membekap mulut dan menyekap Ida dan ibunya di kamar tidur. Mulut keduanya ditutup lakban. Setelah melumpuhkan kedua korban, para pelaku dengan bebas menggasak harta benda korban.
Sebanyak 200 ringgit, uang Rp 150.000, kartu ATM, BPKB sepeda motor dan empat unit ponsel dikuasai pelaku. Setelah itu, mereka kabur juga lewat pintu belakang rumah korban. Kedua korban berupaya melepaskan diri dari tali ikatan yang mengikat kedua tangan mereka.
Wiwik berhasil bebas, dia lalu melaporkan kejadian ini ke tetangga sebelah rumahnya. Tak lama kemudian, personel Polsekta Medan Barat bersama Kanit Reskrim AKP Oscar S Setjo tiba di lokasi kejadian.
Setelah memintai keterangan korban, petugas membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Susilawati (60), tetangga sebelah rumah korban yang sempat mendengar cerita langsung dari Wiwik, mengatakan tidak mendengar suara apa-apa padahal rumah mereka bersebelahan.
"Bu Wiwik sudah empat tahun menyewa rumah saya. Setelah pelaku kabur, dia kasih tau saya kalau mereka baru saja dirampok. Saya dan anak saya tidak dengar apa-apa, padahal rumah kami bersebelahan. Kata Bu Wiwik, dia dan anaknya disekap di dalam kamar. Pelaku pakai sebo (penutup muka) dan bawa pistol," ujar Susilawati.
Sampai berita ini diturunkan, Kapolsekta Medan Barat Kompol Victor Ziliwu dan Kanit Reskrim AKP Oscar S Setjo belum ada memberikan keterangan resminya terkait aksi perampokan tersebut.
No comments:
Post a Comment