Polda Aceh Buru Dua Anggota Kelompok Penculik Pejabat


Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Aceh, Kombes Pol Nurfallah memperlihatkan senjata milik kelompok penculikan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara, Senin (1/2/2016)

LHOKSEUMAWE,  Tim Polda Aceh hingga Senin (1/2/2016) malam terus memburu dua anggota kelompok kriminal yang menculik Kamal Bahri, sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Aceh.

Kamal dilepaskan setelah keluarganya memberi tebusan Rp 700 juta. Setelah Kamal dilepaskan, polisi terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata ini.

Dua anggota kelompok penculik yakni Barmawi dan Ismuharuddin tewas ditembak di Geurugok, Bireuen, Senin siang.

“Dari empat pelaku, dua yang tewas, dan dua lainnya melarikan diri. Informasi yang kita terima, mereka kabur ke arah pegunungan,” kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Aceh, Kombes Pol Nurfallah.

“Saat divisum, di tas Ismuharuddin ini kita temukan kartu anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aceh Coruption Watch (ACW). Sedangkan di dompet Barmawi ditemukan Kartu Partai Aceh atas nama Ismunawir," tambah Nurfallah.

Saat ini, sambung Nurfallah, petugas terus menyelidiki kasus itu dan terus berupaya menangkap dua anggota lainnya.

“Kita himpun terus informasi dan akan menangkap mereka,’ ujar Nurfallah.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menembak Ismunaruddin dan Barmawi dalam baku tembak di Geurugok, Bireuen.

Keduanya baru saja melepaskan Kamal Bahri, yang mereka culik pada 28 Januari 2016.

Dari tangan Ismuharuddin, polisi menemukan barang bukti berupa sepucuk senapan serbu SS1 bersama tujuh magazen, satu senjata api pistol FN bersama satu magazen, uang tunai Rp 700 juta dan satu buah ponsel jenis Blackberry.

No comments:

Post a Comment