"Saya Hanya Tahu Harus Taati Tuhan, Dulu Saya Islam"

Perwakilan ex Gafatar menyampaikan tuntutannya kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Dinas Sosial Cimahi, Jawa Barat. 

BANDUNG,  Setelah empat hari di penampungan, 159 warga Jabar eks anggota Gafatar akhirnya ditemui Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di gedung milik dinas sosial di Cimahi, Jawa Barat.

Aher, demikian Heryawan biasa disapa, semula dijadwalkan datang pada pukul 09.00 WIB ke tempat itu. Namun, dia baru tiba pada pukul 11.40 WIB.

Begitu masuk ke dalam ruangan, sebagian warga eks anggota Gafatar berdiri untuk melihat Aher dan mengambil gambar. Namun, lebih banyak orang yang duduk. 

"Pada ngapain berdiri," ujar salah satu eks anggota Gafatar, Burhan, mengomentari aksi teman-temannya.

Memulai dialognya, Aher menanyakan kondisi para pengungsi selama di tempat penampungan, termasuk soal kesediaan mereka untuk pulang.

Kepada anak-anak, Aher bertanya tentang kelanjutan sekolah. "Nanti kami pikirkan untuk sekolahnya karena kehidupan akan lebih baik, terjamin, dan sejahtera kalau sekolah," imbuh dia.

Dialog berlanjut sampai akhirnya Aher pun bertanya soal agama. Dia bertanya, siapa warga Jabar eks anggota Gafatar yang beragama Islam. Hanya sebagian warga yang unjuk tangan.

Ketika ditanya soal keberadaan warga non-Muslim, tak satu pun yang unjuk tangan.

Di barisan depan, seorang ibu terlihat tidak mengacungkan tangan. Aher pun bertanya tentang keyakinan sang ibu.

"Kalau Ibu, agamanya apa?" tanya Aher kepada ibu berbaju garis-garis itu.

Si ibu dengan lantang mengatakan bahwa persoalan agama atau akidah adalah urusan masing-masing.

"Saya hanya mengetahui kalau kita harus menaati Tuhan. Maaf, ini pribadi kan, yah. Saya tidak mau dipaksa atau ikut-ikutan orangtua saja. Dulu saya Islam," tutur ibu berambut pendek tersebut.

Ibu itu langsung berbicara panjang lebar, yang intinya, agama tidak untuk dipaksakan.

"Terserah saya mau agama apa pun," kata dia kepada Gubernur.

Mendengar hal tersebut, Aher tersenyum, dan memberi tanda agar si ibu tenang. Lalu Aher berkata bahwa tidak ada yang berniat memaksakan agama.

Aher lalu menambahkan, warga eks anggota Gafatar nanti akan menerima pendampingan psikologis, keagamaan, hingga nanti bisa menjalankan ibadahnya dengan baik.

No comments:

Post a Comment