Survei Terakhir Tunjukan Trump Lewati Cruz di Iowa


Calon Presiden Partai Republik Donald Trump dan Ted Cruz berdebat sengit di debat Capres di Las Vegas, Nevada, 15 Desember 2015

DES MOINES, Persaingan untuk menjadi calon resmi presiden AS dari Partai Republik di Kaukus Iowa semakin panas sehari menjelang hari pemilihan pendahuluan (primary) pada 1 Februari ini.

Survei terakhir dari lembaga survei dengan reputasi terakurat di Iowa, Des Moines Register/Bloomberg Politics, menunjukan Donald Trump dan Ted Cruz hanya terpaut 5 poin. Survei yang dirilis Minggu (31/1/2016) pagi waktu Indonesia itu dilakukan dari rentang 26-29 Januari dengan margin of error plus minus 4 persen.

Survei menunjukan momentum politik ada pada Trump. Ini pertama kalinya taipan real estate itu memimpin survei prestisius ini dalam lima bulan terakhir. Trump didukung 28 persen, meningkat 3 persen dari survei 2 minggu lalu.

Sementara itu dukungan terhadap Cruz, senator konservatif dari Texas itu terus terkikis. Sempat unggul dengan 31 persen dan 25 persen dalam dua survei sebelumnya, kali ini dia dilewati Trump. Cruz hanya didukung 23 persen suara.

Kampanye negatif Trump yang mempertanyakan eligibilitas pencapresan Cruz terkait status kewarganegaraannya kelihatannya berhasil menjatuhkan elektabilitas Cruz. Selain itu, elite Republiken Iowa juga mulai melancarkan kritik terhadap Cruz. Ia dinilai sebagai sosok ekstremis yang membahayakan Iowa dan Amerika Serikat jika terpilih.

Dengan selisih yang tipis ini, pemenang kaukus diprediksi adalah antara Trump dan Cruz.

Senator Florida, Marco Rubio, yang menempati urutan ketiga survei dengan perolehan suara 15 persen berharap dapat bertahan di posisi tiga untuk mempertahankan momentum menuju primary berikutnya di New Hampshire.

Persaingan masih cukup terbuka antara Trump dan Cruz.

Rubio berpotensi menyodok. Ia dapat membuat kejutan dengan meraih posisi kedua atau bahkan memenangkan kaukus tetapi peluangnya cukup kecil. Persaingan yang terbuka disebabkan karena masih adanya keraguan mengenai sekuat apakah mesin akar rumput kampanye Trump di Iowa.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah pendukung Trump yang selama ini sangat antusias dalam kampanye akan tampil untuk memberi suara. Keraguan juga muncul terkait kaukus yang akan digelar pada pukul 7 malam di tengah dinginnya suhu udara Iowa yang sedang dilanda musim dingin.

Umumnya pemilih yang memberi suara di kaukus adalah yang memegang teguh ideologi partai. Hal ini bukanlah karakteristik pendukung Trump yang dikenal lebih pragmatis dan  rata-rata pemilih awal yang belum pernah memberikan suaranya.

Sebaliknya pendukung Cruz adalah tipikal pemilih dengan ideologi konservatif yang keras. Senator berusia 45 tahun itu juga mendapat dukungan krusial dari pemilih evangelical yang mendominasi demografi pemilih Republiken Iowa.

Cruz juga memiliki mesin kampanye paling superior dibanding kandidat lain dan tersebar merata di 99 distrik Iowa. Cruz sangat membutuhkan kemenangan di Iowa. Kekalahan akan membuat jalannya menuju Gedung Putih semakin terjal mengingat Iowa adalah negara bagian yang paling bersahabat secara demografi.

Sementara itu kemenangan akan membuat Trump melenggang menuju New Hampshire  dan berpotensi tidak terhentikan untuk mengunci nominasi partai.

Sebaliknya hasil buruk,  yaitu lebih rendah dari peringkat dua, bisa mengawali bencana bagi konglomerat kontroversial itu dan menandakan bahwa dia hanyalah jawara survei.

No comments:

Post a Comment