Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, saat ditrmui di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (10/11/2015)
JAKARTA, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Kementerian Agama mengirim sejumlah penyuluh agama dan tokoh-tokoh agama untuk bisa berdialog dan bertukar pikiran dengan para eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Ini dilakukan untuk mengajak mereka mendalami substansi ajaran agama, sesuai yang dianut masing-masing.
"Tentu dengan cara yang disesuaikan dengan mereka. Karena mereka mempunyai pemahaman yang beragam pula," ujar Lukman saat menghadiri acara Kompas TV yang bertajuk "Suara Indonesia" di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Pendekatan tersebut, kata Lukman, dilakukan agar para eks Gafatar tak lagi memiliki pemahaman yang dianggap ekstrem oleh penganut agama secara umum.
Pemahaman itu seperti meninggalkan sholat dan mengatakan bahwa puasa bukanlah kewajiban.
Lukman berharap, masyarakat juga bisa menerima mereka untuk diajak berdialog. Sehingga ke depannya, mereka dapat kembali lagi ke keluarga dan ke tengah-tengah masyarakat.
"Meskipun ada juga beberapa yang sudah militan dan sangat kuat keyakinannya. Tentu pendekatannya berbeda-beda dan butuh proses," ujarnya.
Pemerintah memulangkan 1.611 pengungsi eks anggota Gafatar dari Mempawah, Kalimantan Barat. Pemulangan itu dilakukan secara bertahap.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, jumlah pengungsi dari Jawa Timur sebanyak 712 orang, Jawa Tengah 145 orang, Yogyakarta 276 orang, Jawa Barat 247 orang, Jakarta 90 orang, dan Banten 4 orang.
Selain itu, terdapat 13 orang eks anggota Gafatar dari Medan, dari Riau 99 orang, Aceh 2 orang, Sumatera Barat 4 orang, Lampung 4 orang, Sulawesi Selatan 2 orang, Kepulauan Riau 8 orang, Kalimantan Tengah 3 orang, dan Kalimantan Barat 4 orang.
"Tentu dengan cara yang disesuaikan dengan mereka. Karena mereka mempunyai pemahaman yang beragam pula," ujar Lukman saat menghadiri acara Kompas TV yang bertajuk "Suara Indonesia" di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Pendekatan tersebut, kata Lukman, dilakukan agar para eks Gafatar tak lagi memiliki pemahaman yang dianggap ekstrem oleh penganut agama secara umum.
Pemahaman itu seperti meninggalkan sholat dan mengatakan bahwa puasa bukanlah kewajiban.
Lukman berharap, masyarakat juga bisa menerima mereka untuk diajak berdialog. Sehingga ke depannya, mereka dapat kembali lagi ke keluarga dan ke tengah-tengah masyarakat.
"Meskipun ada juga beberapa yang sudah militan dan sangat kuat keyakinannya. Tentu pendekatannya berbeda-beda dan butuh proses," ujarnya.
Pemerintah memulangkan 1.611 pengungsi eks anggota Gafatar dari Mempawah, Kalimantan Barat. Pemulangan itu dilakukan secara bertahap.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, jumlah pengungsi dari Jawa Timur sebanyak 712 orang, Jawa Tengah 145 orang, Yogyakarta 276 orang, Jawa Barat 247 orang, Jakarta 90 orang, dan Banten 4 orang.
Selain itu, terdapat 13 orang eks anggota Gafatar dari Medan, dari Riau 99 orang, Aceh 2 orang, Sumatera Barat 4 orang, Lampung 4 orang, Sulawesi Selatan 2 orang, Kepulauan Riau 8 orang, Kalimantan Tengah 3 orang, dan Kalimantan Barat 4 orang.
No comments:
Post a Comment