JAKARTA,
Seorang pria asal Brebes, Ahmad (61), tewas tersambar kereta rel
listrik (KRL) di wilayah Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (1/1/2016)
sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban diduga tewas tersambar setelah nekat memilih turun di rel, saat kereta yang ditumpanginya tengah berjalan pelan.
Salah satu saksi mata, Usup (55) mengatakan, korban merupakan penumpang kereta lokomotif asal Jawa Tengah yang hendak menuju Jakarta.
Saat di wilayah Cipinang, diduga kereta yang ditumpangi korban berjalan pelan di rel karena menunggu sinyal.
"Dia turun dari kereta Jawa, lompat ke sebelah kiri kereta, lalu dihantam KRL dari Jatinegara," kata Usup, di lokasi kejadian, Jumat (1/1/2016).
Menurut Usup, warga sempat memperingatkan korban bahwa ada kereta dari jalur sebelah saat korban turun di rel. Namun, usaha warga itu terlambat.
Korban kemudian tertabrak KRL yang melintas di jalur sebelahnya.
"Sudah ada yang teriakin (korban), tapi namanya kereta ada dua, enggak dengar," ujar Usup.
Usup mengatakan, di titik yang tak jauh dari pintu perlintasan kereta Cipinang itu memang kerap dijadikan "stasiun bayangan" bagi penumpang kereta untuk turun.
Biasanya saat kereta berjalan pelan karena menunggu sinyal melintas aman.
"Di sini banyak dan sering jadi tempat turun, biasanya sama mereka yang kerja di Pulogadung atau Klender. Kadang kereta suka pelan, bahkan berhenti lama di sini," ujar Usup
Malangnya, aksi Ahmad turun di rel itu pun berujung maut. Korban yang mengalami luka parah itu tersambar kereta dan tewas di lokasi kejadian.
Tubuh korban akhirnya ditutupi dengan koran oleh warga dan sempat menjadi tontonan warga.
Pihak Polsek Pulogadung telah datang ke lokasi kejadian. Jenazah korban akhirnya di bawa ke kamar jenazah RSCM dengan menggunakan ambulans.
Korban diduga tewas tersambar setelah nekat memilih turun di rel, saat kereta yang ditumpanginya tengah berjalan pelan.
Salah satu saksi mata, Usup (55) mengatakan, korban merupakan penumpang kereta lokomotif asal Jawa Tengah yang hendak menuju Jakarta.
Saat di wilayah Cipinang, diduga kereta yang ditumpangi korban berjalan pelan di rel karena menunggu sinyal.
"Dia turun dari kereta Jawa, lompat ke sebelah kiri kereta, lalu dihantam KRL dari Jatinegara," kata Usup, di lokasi kejadian, Jumat (1/1/2016).
Menurut Usup, warga sempat memperingatkan korban bahwa ada kereta dari jalur sebelah saat korban turun di rel. Namun, usaha warga itu terlambat.
Korban kemudian tertabrak KRL yang melintas di jalur sebelahnya.
"Sudah ada yang teriakin (korban), tapi namanya kereta ada dua, enggak dengar," ujar Usup.
Usup mengatakan, di titik yang tak jauh dari pintu perlintasan kereta Cipinang itu memang kerap dijadikan "stasiun bayangan" bagi penumpang kereta untuk turun.
Biasanya saat kereta berjalan pelan karena menunggu sinyal melintas aman.
"Di sini banyak dan sering jadi tempat turun, biasanya sama mereka yang kerja di Pulogadung atau Klender. Kadang kereta suka pelan, bahkan berhenti lama di sini," ujar Usup
Malangnya, aksi Ahmad turun di rel itu pun berujung maut. Korban yang mengalami luka parah itu tersambar kereta dan tewas di lokasi kejadian.
Tubuh korban akhirnya ditutupi dengan koran oleh warga dan sempat menjadi tontonan warga.
Pihak Polsek Pulogadung telah datang ke lokasi kejadian. Jenazah korban akhirnya di bawa ke kamar jenazah RSCM dengan menggunakan ambulans.
No comments:
Post a Comment