Perwakilan ex Gafatar menyampaikan tuntutannya kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Dinas Sosial Cimahi, Jawa Barat.
BANDUNG, Salah satu warga eks Gafatar asal Jawa Barat, Arif Pranowo meminta semua ustaz maupun ulama tidak berdakwah yang isinya mendeskreditkan kelompok Gafatar.
"Jangan lagi ada dakwah yang mendeskreditkan kami," ujar Arif Pranowo di depan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta rombongan serta 159 ex Gafatar di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Remaja Dinas Sosial Jabar, Cimahi, Jumat (29/1/2016).
Dakwah dan pemberitaan negatif membuat citra ex Gafatar buruk di hadapan masyarakat. Bahkan, belum lama ini ada remaja berkunjung.
Mereka membawa tulisan yang isinya seolah menuduh orang ex Gafatar jahat. "Tolong tidak ada lagi," ucapnya.
Arif juga meminta kepada wartawan untuk berimbang dalam memberitakan Gafatar. Media, jangan hanya memberitakan yang jeleknya saja.
"Rekan media, mulai hari ini jangan berikan berita yang tidak seimbang. Sehingga kami bisa pulang dengan tenang," tutur dia.
Arif pun meminta Gubernur memediasi kelompoknya untuk bisa bertani kembali. Ia berharap aset miliknya di Kalimantan bisa kembali.
Menanggapi hal tersebut, Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan menjelaskan, sedapat mungkin akan mengakomodasi semua permintaan.
"Kami ingin memberikan pelayanan yang. Terbaik, kami ingin berikan psikologi, agama, makan minum yang terbaik," ucap dia.
Mengenai media, Aher menyatakan, acara pertemuan hari ini disaksikan dan diliput media. Adapun, soal dakwah bernada mendeskreditkan, ia berjanji tidak akan memberikan dakwah tentang Gafatar.
"Mari kita shalat Jumat, saya akan berkhutbah yang senang-senang saja," tutupnya.
No comments:
Post a Comment