Para petempur al-Qaida yang memiliki hubungan dengan ISIS berbaris di Raqqa, Suriah.
JAKARTA, Tiga pekerja migran Indonesia ditangkap di Korea Selatan pada Rabu (27/1/2016), karena diduga terkait dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Seperti dikutip voaindonesia.com, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, dua pekerja migran itu telah dipulangkan.
Namun, satu WNI masih berada di Korea Selatan untuk menjalani prosedur hukum. Ia diperkirakan akan dipulangkan ke Indonesia dalam beberapa pekan.
Ketiga pekerja migran itu diduga terlibat kelompok ISIS setelah melakukan kontak-kontak lewat media sosial.
Badan Nasional Penempatan & Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengatakan, ada kemungkinan lebih banyak pekerja migran Indonesia yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan semacam itu.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan, para pekerja migran itu umumnya bergabung dengan kelompok-kelompok keagamaan karena merasa kesepian.
"Sebelum berangkat mereka seharusnya diberi pendidikan keagamaan yang tepat tentang beragam pemikiran dalam Islam, mana yang harus diikuti dan mana yang harus dihindari," kata Nusron Wahid.
BNP2TKI juga menyerukan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk memonitor para pekerja migran di luar negeri secara lebih seksama, agar mereka tidak terjebak oleh kelompok-kelompok radikal.
Namun, satu WNI masih berada di Korea Selatan untuk menjalani prosedur hukum. Ia diperkirakan akan dipulangkan ke Indonesia dalam beberapa pekan.
Ketiga pekerja migran itu diduga terlibat kelompok ISIS setelah melakukan kontak-kontak lewat media sosial.
Badan Nasional Penempatan & Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengatakan, ada kemungkinan lebih banyak pekerja migran Indonesia yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan semacam itu.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan, para pekerja migran itu umumnya bergabung dengan kelompok-kelompok keagamaan karena merasa kesepian.
"Sebelum berangkat mereka seharusnya diberi pendidikan keagamaan yang tepat tentang beragam pemikiran dalam Islam, mana yang harus diikuti dan mana yang harus dihindari," kata Nusron Wahid.
BNP2TKI juga menyerukan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk memonitor para pekerja migran di luar negeri secara lebih seksama, agar mereka tidak terjebak oleh kelompok-kelompok radikal.
No comments:
Post a Comment