Jhoni Ndolu sedang memperlihtkan mobilnya yang dirusaki oleh teman perempuannya
KUPANG, Seorang perempuan yang tinggal di Kelurahan Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) NTT, karena dituduh merusak delapan unit mobil milik Jhoni Ndolu.
Dalam laporan kepada kepolisian, perempuan berinisial HPP itu merusak
sejumlah mobil milik Jhoni yang diparkir di tempat usaha penyewaan
mobil, di Kelurahan Naikoten.
Perempuan mabuk itu merusak mobil secara membabi buta. Pelaku merusak dengan cara mematahkan whipper dan melempari kaca mobil dengan batu serta mengacak-ngacak aksesoris mobil.
Jhoni Ndolu mengaku tidak mengetahui persis alasan mobilnya itu dirusaki. Kejadian bermula ketika dia dan beberapa rekannya termasuk HPP berniat mengunjungi tempat hiburan malam di wilayah Kelurahan Oebufu.
Jhoni pun menyuruh teman-temannya untuk jalan dulu karena dia masih harus berdoa di rumahnya.
“Saya kemudian mengikuti mereka di tempat hiburan malam itu sekitar pukul 04.20 Wita. Saat saya tiba, mereka semua sudah mabuk berat. Saya lalu pamit pulang duluan tanpa memberitahukan kepada teman lain termasuk HPP,” kata Jhoni.
Setelah tiba di rumah, Jhoni pun langsung tidur dan tak berselang lama setelah dia bangun pagi, didapati semua mobilnya sudah rusak.
Setelah kejadian itu, rupanya HPP masih menungggu hingga Jhoni bangun tidur. Setelah bertemu, HPP mengaku bahwa dia yang merusak mobil-mobil Jhoni, sambil mengaku dekat dengan salah seorang pejabat di Polda NTT (Wakil Kapolda NTT).
“Saya tanyakan ke dia (HPP) alasan mobil saya dirusaki, tetapi HPP menjawab bahwa ini baru rusak ringan. Nanti dia akan bakar semua mobil ini," kata Jhoni meniru ucapan HPP.
Terkait dengan itu, Kabid Humas Polda NTT, AKBP Jules Abraham Abast mengatakan hal itu adalah masalah pribadi dan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Perempuan mabuk itu merusak mobil secara membabi buta. Pelaku merusak dengan cara mematahkan whipper dan melempari kaca mobil dengan batu serta mengacak-ngacak aksesoris mobil.
Jhoni Ndolu mengaku tidak mengetahui persis alasan mobilnya itu dirusaki. Kejadian bermula ketika dia dan beberapa rekannya termasuk HPP berniat mengunjungi tempat hiburan malam di wilayah Kelurahan Oebufu.
Jhoni pun menyuruh teman-temannya untuk jalan dulu karena dia masih harus berdoa di rumahnya.
“Saya kemudian mengikuti mereka di tempat hiburan malam itu sekitar pukul 04.20 Wita. Saat saya tiba, mereka semua sudah mabuk berat. Saya lalu pamit pulang duluan tanpa memberitahukan kepada teman lain termasuk HPP,” kata Jhoni.
Setelah tiba di rumah, Jhoni pun langsung tidur dan tak berselang lama setelah dia bangun pagi, didapati semua mobilnya sudah rusak.
Setelah kejadian itu, rupanya HPP masih menungggu hingga Jhoni bangun tidur. Setelah bertemu, HPP mengaku bahwa dia yang merusak mobil-mobil Jhoni, sambil mengaku dekat dengan salah seorang pejabat di Polda NTT (Wakil Kapolda NTT).
“Saya tanyakan ke dia (HPP) alasan mobil saya dirusaki, tetapi HPP menjawab bahwa ini baru rusak ringan. Nanti dia akan bakar semua mobil ini," kata Jhoni meniru ucapan HPP.
Terkait dengan itu, Kabid Humas Polda NTT, AKBP Jules Abraham Abast mengatakan hal itu adalah masalah pribadi dan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Kami berdua memang selama ini teman bisnis sejak tahun
2010. Dia kan kerja di Perusahaan Jasa TKI sehingga setiap hendak
mengantar para TKI, selalu menyewa mobil saya,” kata Jhoni, Jumat
(1/1/2016).
No comments:
Post a Comment