Foto suasana penyisiran Anggota Polisi dikaki Gunung Desa Kilo Lecamatan Poso Pesisir Utara
JAKARTA, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto,
memastikan enam orang yang diringkus Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah,
Kamis (31/12/2015) kemarin adalah bagian dari jaringan teroris Santoso.
Identitas keenam anggota Santoso tersebut juga sudah diketahui.
"Inisialnya DR, R, S, SUT, SUB, AP," ujar Agus saat dihubungi, Jumat (1/1/2016).
Agus menambahkan, secara umum peran keenamnya adalah sebagai pendukung logistik dan mengetahui persembunyian Santoso.
Namun, untuk peran lebih lanjut ia mengatakan masih dilakukan pendalaman oleh pihak Detasemen Khusus (Densus) 88.
"Kan harus kami lakukan pendalaman. Kami punya waktu sesuai dengan Undang-Undang itu 7x24 jam untuk mengetahui lebih jauh lagi keterlibatan mereka," kata Agus.
Seperti dilansir antaranews.com, aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah meringkus sejumlah anggota jarigan teroris Santoso di tempat persembunyian mereka di Desa Tayawa, Kabupaten Tojo Unauna dan Desa Malino, Kabupaten Morowali Utara.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis mengatakan, saat ini Santoso dan sekitar 31 anak buahnya, yang diyakini telah dibaiat menjadi anggota ISIS, masih bersembunyi di hutan-hutan sekitar Poso Pesisir sampai wilayah Sausu, Kabupaten Parigi dan Napu, Kabupaten Poso.
"Namun keberadan mereka semakin terjepit, logistik semakin kurang dan personel keamanan terus mengepung. InsyaAllah Santoso dan teman-temannya bisa segera tertangkap," kata Idham.
Idham menjelaskan pula bahwa operasi Camar Maleo I, II, III dan IV untuk mengejar teroris jaringan Santoso di Poso akan berakhir 9 Januari 2016.
Identitas keenam anggota Santoso tersebut juga sudah diketahui.
"Inisialnya DR, R, S, SUT, SUB, AP," ujar Agus saat dihubungi, Jumat (1/1/2016).
Agus menambahkan, secara umum peran keenamnya adalah sebagai pendukung logistik dan mengetahui persembunyian Santoso.
Namun, untuk peran lebih lanjut ia mengatakan masih dilakukan pendalaman oleh pihak Detasemen Khusus (Densus) 88.
"Kan harus kami lakukan pendalaman. Kami punya waktu sesuai dengan Undang-Undang itu 7x24 jam untuk mengetahui lebih jauh lagi keterlibatan mereka," kata Agus.
Seperti dilansir antaranews.com, aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah meringkus sejumlah anggota jarigan teroris Santoso di tempat persembunyian mereka di Desa Tayawa, Kabupaten Tojo Unauna dan Desa Malino, Kabupaten Morowali Utara.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis mengatakan, saat ini Santoso dan sekitar 31 anak buahnya, yang diyakini telah dibaiat menjadi anggota ISIS, masih bersembunyi di hutan-hutan sekitar Poso Pesisir sampai wilayah Sausu, Kabupaten Parigi dan Napu, Kabupaten Poso.
"Namun keberadan mereka semakin terjepit, logistik semakin kurang dan personel keamanan terus mengepung. InsyaAllah Santoso dan teman-temannya bisa segera tertangkap," kata Idham.
Idham menjelaskan pula bahwa operasi Camar Maleo I, II, III dan IV untuk mengejar teroris jaringan Santoso di Poso akan berakhir 9 Januari 2016.
No comments:
Post a Comment