Temuan ini sebagaimana hasil pemeriksaan urine oleh Badan Narkotika
Nasional Provinsi (BNNP) Papua di sejumlah SMA selama bulan ini.
Kepala BNNP Papua Kombes (Pol) Jackson Lapalonga saat ditemui di Kota Jayapura, Jumat (29/7/2016) mengatakan, 15 dari 21 pelajar terjaring dalam pemeriksaan urine di satu sekolah beberapa waktu lalu. Adapun enam pelajar lainnya terjaring di enam sekolah.
BNNP Papua mencurigai banyak pelajar yang menggunakan narkoba, namun tak terbukti dalam pemeriksaan urine. Hal itu karena siswa-siswa tersebut tak mengembalikan hasil sampel urine kepada petugas BNNP Papua.
"Dari hasil temuan kami selama menggelar tes urine di sejumlah sekolah, sebanyak sembilan pelajar tidak mengembalikan hasil tes urine kepada petugas. Kami menduga mereka terindikasi menggunakan narkoba," tutur Jackson.
BNNP Papua bersama pihak sekolah dan orang tua akan mendampingi program rehabilitas 21 pelajar yang terbukti menggunakan ganja.
"Mereka tak boleh dikucilkan dalam pergaulan. Dengan adanya kegiatan pendampingan, 21 pelajar ini bisa terbebas dari jeratan narkoba," tambah Jackson.
Diketahui bahwa sepanjang tahun 2015 terdapat sebanyak 174 pengguna yang menjalani rehabilitasi di BNNP Papua.
Sebanyak 60 persen dari 174 pengguna itu adalah pelajar dan mahasiswa. Semuanya mengonsumsi ganja yang berasal dari negara Papua Niugini.
Kepala BNNP Papua Kombes (Pol) Jackson Lapalonga saat ditemui di Kota Jayapura, Jumat (29/7/2016) mengatakan, 15 dari 21 pelajar terjaring dalam pemeriksaan urine di satu sekolah beberapa waktu lalu. Adapun enam pelajar lainnya terjaring di enam sekolah.
BNNP Papua mencurigai banyak pelajar yang menggunakan narkoba, namun tak terbukti dalam pemeriksaan urine. Hal itu karena siswa-siswa tersebut tak mengembalikan hasil sampel urine kepada petugas BNNP Papua.
"Dari hasil temuan kami selama menggelar tes urine di sejumlah sekolah, sebanyak sembilan pelajar tidak mengembalikan hasil tes urine kepada petugas. Kami menduga mereka terindikasi menggunakan narkoba," tutur Jackson.
BNNP Papua bersama pihak sekolah dan orang tua akan mendampingi program rehabilitas 21 pelajar yang terbukti menggunakan ganja.
"Mereka tak boleh dikucilkan dalam pergaulan. Dengan adanya kegiatan pendampingan, 21 pelajar ini bisa terbebas dari jeratan narkoba," tambah Jackson.
Diketahui bahwa sepanjang tahun 2015 terdapat sebanyak 174 pengguna yang menjalani rehabilitasi di BNNP Papua.
Sebanyak 60 persen dari 174 pengguna itu adalah pelajar dan mahasiswa. Semuanya mengonsumsi ganja yang berasal dari negara Papua Niugini.
No comments:
Post a Comment