BIREUEN,
Kabel optik yang digantung dengan menggunakan kayu jenis lamtaro di
pinggir jalan Banda Aceh-Medan, memasuki ruas Kota Bireuen, Aceh,
meresahkan pengguna jalan.
Sabtu (30/7/2016), kabel optik masih tergantung di kayu lamtaro selama beberapa bulan terakhir. Pemandangan itu terlihat mulai dari kawasan Desa Blang Cot Tunong sampai ke arah barat Kota Bireuen. Kabel terbentang di atas badan jalan.
Musnadi, warga Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Aceh, menuturkan sejumlah pengendara sempat tersangkut dan tersungkur jatuh ke aspal karena rendahnya kabel yang dipasang di kayu.
“Masih untung setelah jatuh tidak terlindas kenderaan lain, apa karena belum ada yang korban meninggal sehingga masalah ini tidak jadi perhatian pihak terkait,” kata Musnadi.
Linda, seorang pedagang kaki lima di kawasan Blang Cot Tunong, juga bercerita bahwa sudah banyak korban karena kabel tersebut. Namun, menurut dia, tidak pernah ada pihak yang bertanggung jawab.
“Apa karena korban tidak pernah melapor atau jangan-jangan tidak tahu melapor ke mana. Jadi masalah ini didiamkan saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Diskominfo Bireuen, Cut Fikriah Sari Anum, menuturkan bahwa pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan dari pihak pelaksana terkait pemasangan kabel yang diduga untuk internet itu.
“Setiap ada pemasangan kabel optik, pihak pelaksana selalu berkoordinasi dengan kami karena harus dikeluarkan izin serta rekomendasi dinas baru bisa dipasang,” katanya.
Terkait kabel yang kerap memakan korban itu, Anum mengatakan bahwa pihaknya belum pernah menerima laporan.
Sabtu (30/7/2016), kabel optik masih tergantung di kayu lamtaro selama beberapa bulan terakhir. Pemandangan itu terlihat mulai dari kawasan Desa Blang Cot Tunong sampai ke arah barat Kota Bireuen. Kabel terbentang di atas badan jalan.
Musnadi, warga Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Aceh, menuturkan sejumlah pengendara sempat tersangkut dan tersungkur jatuh ke aspal karena rendahnya kabel yang dipasang di kayu.
“Masih untung setelah jatuh tidak terlindas kenderaan lain, apa karena belum ada yang korban meninggal sehingga masalah ini tidak jadi perhatian pihak terkait,” kata Musnadi.
Linda, seorang pedagang kaki lima di kawasan Blang Cot Tunong, juga bercerita bahwa sudah banyak korban karena kabel tersebut. Namun, menurut dia, tidak pernah ada pihak yang bertanggung jawab.
“Apa karena korban tidak pernah melapor atau jangan-jangan tidak tahu melapor ke mana. Jadi masalah ini didiamkan saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Diskominfo Bireuen, Cut Fikriah Sari Anum, menuturkan bahwa pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan dari pihak pelaksana terkait pemasangan kabel yang diduga untuk internet itu.
“Setiap ada pemasangan kabel optik, pihak pelaksana selalu berkoordinasi dengan kami karena harus dikeluarkan izin serta rekomendasi dinas baru bisa dipasang,” katanya.
Terkait kabel yang kerap memakan korban itu, Anum mengatakan bahwa pihaknya belum pernah menerima laporan.
No comments:
Post a Comment