Tahu Diri, Partai Gerindra Tidak Akan Paksakan Sandiaga Jadi Cagub DKI


Bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, saat ditemui wartawan di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (6/5/2016).

JAKARTA, Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Jakarta dari Partai Gerindra Syarif menegaskan partainya tidak bersikeras mengusung Sandiaga Uno sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sebab, lanjut dia, Partai Gerindra tidak memiliki cukup kursi di DPRD DKI Jakarta untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. "Sandiaga Uno terbuka lebar untuk calon DKI 1 atau 2, enggak harus jadi DKI 1. Kami tahu diri, partai pemenang kedua di Jakarta," kata Syarif dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016).
Partai Gerindra memiliki sebanyak 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan partai politik minimal harus memiliki sebanyak 22 kursi untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa berkoalisi.
Syarif menyebut partainya akan berkoalisi dengan partai politik lainnya, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Kalau berkoalisi, calon dari PDI-P maju sebagai DKI 1. Tapi kalau PDI-P mengusung Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama), berarti memang harus ada dua pasangan (pada Pilkada DKI Jakarta 2017)," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur yang diusung partai berlambang burung Garuda tersebut, pada Jumat (29/7/2016).
Sandiaga merupakan salah satu tokoh yang termasuk dalam penjaringan oleh DPD Gerindra DKI Jakarta. Ia menjelaskan, Sandiaga terpilih karena menjalankan tugas untuk turun ke masyarakat selama enam bulan. Respons masyarakat, lanjut Syarif, menginginkan pemimpin seperti Sandiaga.
"Yang dijanjikan Sandi juga tidak muluk-muluk, yang penting harga sembako terjangkau dan ketersediaan lapangan pekerjaan," kata Syarif.

No comments:

Post a Comment