Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar saat memberikan secara simbolis bibit tanaman dalam kegiatan Aksi Hijau Nusantara, di lokasi car free day, Jalan Sudriman, Kota Bogor, Minggu (31/7/2016).
BOGOR,
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan
penggunaan kantong plastik di Indonesia tergolong sangat tinggi, yaitu
mencapai 9,5 miliar kantong per tahun. Siti mengungkapkan, persoalan
sampah terutama sampah kantong plastik masih menjadi masalah dunia,
termasuk di Indonesia.
"Yang paling berbahaya adalah sampah kantong plastik yang masuk ke laut. Kemudian dimakan oleh ikan dan dia menjadi butiran halus," kata Siti, di sela kegiatan Aksi Hijau Nusantara, di area car free day, Kota Bogor, Minggu (31/7/2016).
Siti menambahkan, adanya ikan yang mengonsumsi sampah plastik di Indonesia juga pernah diumumkan dalam jurnal ilmiah peneliti dari University of California dan Universitas Hassanudin 2015 silam.
Saat itu, lanjutnya, para peneliti mengambil sampel 76 ikan dari 11 spesies dari pasar di Makassar. Peneliti menemukan plastik di dalam usus ikan yang diteliti. Menurut Siti, jika dikonsumsi manusia, kandungan plastik dalam ikan itu dapat menyebabkan peradangan tubuh, kematian sel, dan kerusakan saluran pencernaan.
"Yang namanya plastik, kenapa dia berbahaya karena dia tidak bisa terurai ketika berada di alam dan diperkirakan baru bisa terurainya dalam waktu 400 tahun," ujar Siti.
"Yang paling berbahaya adalah sampah kantong plastik yang masuk ke laut. Kemudian dimakan oleh ikan dan dia menjadi butiran halus," kata Siti, di sela kegiatan Aksi Hijau Nusantara, di area car free day, Kota Bogor, Minggu (31/7/2016).
Siti menambahkan, adanya ikan yang mengonsumsi sampah plastik di Indonesia juga pernah diumumkan dalam jurnal ilmiah peneliti dari University of California dan Universitas Hassanudin 2015 silam.
Saat itu, lanjutnya, para peneliti mengambil sampel 76 ikan dari 11 spesies dari pasar di Makassar. Peneliti menemukan plastik di dalam usus ikan yang diteliti. Menurut Siti, jika dikonsumsi manusia, kandungan plastik dalam ikan itu dapat menyebabkan peradangan tubuh, kematian sel, dan kerusakan saluran pencernaan.
"Yang namanya plastik, kenapa dia berbahaya karena dia tidak bisa terurai ketika berada di alam dan diperkirakan baru bisa terurainya dalam waktu 400 tahun," ujar Siti.
No comments:
Post a Comment