Rencana ini ditanggapi positif oleh sejumlah warga di Kampung Deret Petogogan, Jakarta Selatan.
Salah satunya Sugio (46), meski belum pernah mendengar, rencana itu dirasa dapat membantunya untuk memenuhi gizi anak setiap harinya.
"Wah ya lumayan, anak makannya bisa lebih enak dan bergizi lah," ujar Sugio kepada Kompas.com, Jumat (29/1/2016).
Sugio menuturkan, dia dan keluarganya lebih rutin mengonsumsi ikan karena harganya terjangkau dibanding daging.
Menurut dia, harga daging di pasaran saat ini terlampau mahal, yakni sekitar Rp 150.000 sampai Rp 170.000 per kilo.
"Kalau bisa sih harganya dibawah Rp 100.000, ya sekitar Rp 70.000-an udah lumayan," ucap dia.
Senada dengan Sugio, Retno (33) pun menanggapi positif adanya rencana subsidi daging dengan harga murah tersebut.
"Semoga cepat terlaksana ya, jangan cuma omdo (omong doang)," kata Retno.
Wanita tiga anak ini mengaku jarang menyajikan makanan berbahan dasar daging untuk santapan buah hatinya sehari-hari.
Biasanya, ia hanya menghidangkan menu daging satu bulan sekali.
Serupa dengan Sugio, Retno pun berharap agar harga subsidi daging yang ditawarkan nantinya bisa jauh lebih murah.
"Kalau sekarang Rp 150.000-an, ya paling enggak separonya-lah," imbuhnya.
Lewat rencana tersebut, Ahok berharap ke depannya tidak ada lagi kasus gizi buruk di DKI Jakarta. Sehingga, tiap anak pemegang KJP bisa menyantap daging setiap pekannya.
No comments:
Post a Comment