Apa Alasan Gafatar Harus Eksodus ke Kalimantan?
Sudarto dari Aliansi Nasional Bhinneka Tungga Ika.
JAKARTA, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi fenomena setelah banyak warga yang dilaporkan hilang.
Beberapa di antara mereka diketahui memutuskan meninggalkan kampung halaman dan eksodus ke Kalimantan untuk mengikuti Gafatar. Apa yang membuat para pengikut Gafatar ini harus melakukan eksodus?
Perwakilan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Sudarto, menjelaskan bahwa mantan Ketua Umum Gafatar Mahful Tumanurung telah menjelaskan soal keberadaan kelompok itu di Kalimantan kepada Bakorpakem Jamintel Kejaksaan Agung hari ini, Jumat (29/1/2016).
Menurut dia, anggota Gafatar hanya berusaha untuk mewujudkan kemandirian pangan dan tidak bergantung kepada pemerintah dari segi ekonomi. Oleh karena itu, Kalimantan dipilih sebagai target transmigrasi yang paling ideal.
"Itu alasan mereka kenapa memilih Kalimantan. Harga tanah untuk pertanian masih murah, jarang terjadi gempa bumi, dan tidak dilalui jalur gunung berapi," ujar Sudarto.
Dia pun menjelaskan bahwa Gafatar bukanlah ormas keagamaan karena tidak terafiliasi dengan Ahmad Mosshadeq, pimpinan Al-Qiyadah Al-Islamiyah. Mosshadeq hanya dianggap sebagai guru. Gafatar pun tidak pernah membuat agama baru.
Maka dari itu, Sudarto mempertanyakan alasan Gafatar tidak juga mendapat legalitas dari pemerintah.
"Kenapa mereka tidak diberikan izin atau legalitas karena salah satu anggotanya pernah terlibat dengan NII (Negara Islam Indonesia)?" ungkap Sudarto.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment