Mengapa Koalisi Kekeluargaan Bertemu di Rumah SBY?


Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno (kedua dari kanan), di Kantor DPC Partai Gerindra, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (18/9/2016).

JAKARTA, - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, kini berharap konsolidasi partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan berjalan lancar.
Rabu (21/9/2016) malam ini, para pimpinan partai Koalisi Kekeluargaan rencananya bertemu di rumah Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jawa barat.
"Pak Prabowo minta saya persiapkan apa yang harus dipresentasikan. Beliau mau bertemu saya dulu sebelum pertemuan ke Cikeas nanti malam," kata Sandiaga kepada Kompas.com usai menerima telepon dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Rabu.
Pertemuan dilaksanakan di Cikeas karena SBY dianggap mampu menjembatani suara partai-partai yang belum bersikap seperti PPP, PKB, dan PAN. Ketiga partai tersebut sebelumnya diisukan akan membentuk poros baru dan tidak mau mengusung Sandiaga.
Isu itu muncul menyusul sikap PKS yang mengajukan kadernya, Mardani Ali Sera, untuk menjadi kandidat wakil gubernur bagi Sandiaga.
"Pembicaraan pimpinan Koalisi Kekeluargaan masih solid sesuai komitmen. Kami berikan penghormatan kepada Pak SBY ikut urun rembuk. Masukan beliau akan jadi bahan pertimbangan bagi kami untuk menentukan langkah," kata Sandiaga.
Meski Sandiaga sudah bisa mencalonkan diri melalui koalisi Gerindra dan PKS dengan 26 kursi di DPRD DKI Jakarta, ia tetap berupaya keras untuk mengamankan dukungan dari Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.
Menurut survei internalnya, 85,2 persen warga Jakarta ingin Pilkada digelar satu putaran. Bagi Sandiaga, perlambatan ekonomi yang sedang terjadi menjadi alasan penting mengapa pilkada sebaiknya diikuti oleh dua pasangan calon saja.
"Mari kita hadirkan pemilu yang singkat, efisien, tidak bertele-tele, dan boros," kata dia.

No comments:

Post a Comment