"Kami Datang untuk Mengusung Bapak Anies, Ada 325 Titik yang Akan Digusur"


Puluhan warga dari sejumlah wilayah di Jakarta mendatangi kediaman Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Puluhan warga meminta agar Anies mau mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2017, Rabu (21/9/2016)

JAKARTA,  Puluhan masyarakat dari sejumlah wilayah di Ibu Kota mendatangi kediaman Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2016). Kedatangan warga tersebut meminta agar Anies mau untuk maju menjadi bakal calon Gubernur DKI 2017.
Anies kemudian keluar rumah dan menyambut puluhan orang yang mayoritas perempuan serta membawa anak kecil. Di dalam pendopo, sejumlah warga menyampaikan harapan kepada Anies.
M Sugianto, salah seorang warga yang berasal dari Jakarta Utara meminta kepada Anies agar mau mencalonkan diri menjadi bakal calon gubernur. Sugianto yang mengaku sebagai simpatisan PDI-P ini mengaku kecewa setelah PDI-P memutuskan mengusung Ahok.
"Kami akar rumput simpatisan PDI-P akan mundur dan akan mencari sosok yg pro-rakyat. Pak Anies adalah orang mempuni untuk memimpin Jakarta," ujar Sugianto.
Warga Jakarta Barat, Muhyudi, menilai, jika nantinya Anies menjadi gubernur, Anies menurut dia tidak akan melakukan penggusuran seperti yang dilakukan Ahok.
"Kami datang untuk mengusung Bapak Anies, ada 325 titik yang ditargetkan akan digusur. Kami mohon agar bapak mau mencalonkan diri," ujar Muhyudi.
Seorang kusir delman, Nanas, mencurahkan kekecewaanya terhadap kepemimpinan Ahok yang melarang transportasi tradisional untuk beroperasi di sekitar Monumen Nasional.
"Saya berharap Pak Anies peduli dengan kebudayaan, dari pada itu Pak Anies saya memohon untuk mempedulikan nasib kusir delman di DKI. Karena saya berharap, Pak Anies, pencarian untuk anak istri kami dikembalikan lagi," ujar Nanas.
Figur Anies Baswedan mulai dipertimbangkan sejumlah partai politik untuk diusung pada Pilkada DKI 2017. Salah satu Parpol yang mempertimbangkan nama Anies yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

No comments:

Post a Comment