Boy: Saya dari Awal Tidak Sejalan dengan Pak Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menerima Surat dari Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin, di Balaikota Jakarta, Rabu (3/12/2014). Surat yang diantarkan oleh Boy adalah surat dari DPP PDI Perjuangan yang memberikan persetujuan penunjukan Djarot Saiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI.
JAKARTA, Mantan Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin tidak sejalan dengan keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati yang mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama menjadi calon gubernur DKI. Hal inilah yang membuat dia akhirnya memilih mundur dari keanggotaan PDI Perjuangan. "Karena saya dari awal tidak sejalan dengan Pak Ahok kan," ujar Boy ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2016).
Putra mantan Gubernur DKI Ali Sadikin itu sejak awal menolak kebijakan Basuki atau Ahok mengenai reklamasi. Ketika masih menjadi ketua DPD PDI-P DKI, dia menginstruksikan kepada Fraksi PDI-P untuk menolak itu.
Dia pun menilai Ahok tidak pernah berpihak kepada rakyat kecil melalui kebijakan-kebijakannya. Itu membuat dia merasa tidak sejalan dengan Ahok.
"Ahok kan pembela pengembang. Semua rakyat diusir, nelayan diusir. Sekarang saja pemerintah pusat baru bilang harus perhatiin nelayan soal reklamasi. Kenapa baru sekarang?" ujar Boy.
Dengan keluar dari PDI-P, Boy berniat untuk masuk dalam tim pemenangan pasangan cagub cawagub pesaing Ahok dan Djarot. Dia berharap partai Koalisi Kekeluargaan bisa solid mengusung satu pasang calon untuk melawan petahana.
PDI Perjuangan resmi memutuskan untuk mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Keputusan ini diumumkan di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2016). Ahok dan Djarot sudah mendaftar ke KPU DKI kemarin dengan diantar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment