Kunjungi 5 Negara Ini Selama Sepekan, Ini yang Dituju Jokowi...

Presiden Joko Widodo didampingi Ny Iriana Joko Widodo memasuki pesawat kepresidenan untuk bertolak ke Amerika Serikat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (14/2/2016).
Presiden Joko Widodo didampingi Ny Iriana Joko Widodo memasuki pesawat kepresidenan untuk bertolak ke Amerika Serikat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (14/2/2016). 
 
JAKARTA,  Presiden Joko Widodo dijadwalkan melaksanakan kunjungan bilateral ke lima negara pada 24-29 Januari 2018 yang akan datang, yakni Srilanka, India, Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan.
"Kelima negara ini adalah mitra, sahabat Indonesia sejak lama. Bahkan beberapa dari negara itu sudah bersama kita semenjak awal perjuangan, membentuk Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Nonblok," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantornya pada Senin (22/1/2018).
Di Srilanka, Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan, Presiden Jokowi bakal memperkuat komitmen kerjasama perdagangan yang sebetulnya telah terjalin lama. ]
Bahkan Indonesia telah memiliki kerangka kerjasama perdagangan dengan nama preferencial trade agreement.
"Beberapa negara di antaranya sudah konfirmasi, positif, tapi masih ada beberapa negara yang mengatakan, apa tidak sebaiknya langsung free trade agreement saja. Jadi akan kami lakukan bertahap," ujar Retno.
  
Khusus soal India, Presiden tidak melakukan pertemuan bilateral dengan kepala negara. Di sana, Presiden Jokowi menghadiri acara peringatan 25 tahun kemitraan India di Asean.

Di Bangladesh, Presiden Jokowi akan membawa isu perdamaian. Diketahui, Bangladesh adalah negara tujuan pengungsi Rohingya.
Presiden Jokowi, lanjut Retno, juga akan menyerahkan bantuan bagi pengungsi Rohingya yang masih mengungsi di Bangladesh.
Pihak Kemenlu telah berkoordinasi dengan pemerintah Bangladesh soal apa yang dibutuhkan pengungsi sehingga apa yang diserahkan kepada mereka tepat sasaran.
"Bantuan ini sekali lagi tidak hanya dari pemerintah, tapi juga bantuan dari masyarakat, NGO kemanusiaan. Tapi kita semua jadi satu, Indonesia incooperated," lanjut Retno.

No comments:

Post a Comment