BBM Batal Naik, PDIP: Jokowi Dengarkan Suara Rakyat
Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai tepat keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi batal menaikkan harga BBM Premium. Karena Premium adalah bahan bakar yang mempengaruhi hajar hidup orang banyak.
"Berbeda dengan pertamax yang lebih dikonsumsi mobil-mobil mewah. Ini bauran kebijakan yang sangat tepat dan menunjukkan perhatian utama Pak Jokowi pada kepentingan rakyat kecil," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis (11/10/2018).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu mengatakan pembatalan kenaikan harga Premium senafas dengan watak kepemimpinan Jokowi yang mendengarkan suara rakyat.
"Tradisi blusukan yang terus dilakukan Pak Jokowi telah membangun kepekaan kepemimpinan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," imbuhnya.
Kebijakan menyangkut energi pemerintahan Jokowi juga dinilai menuju arag yang tepat. Dengan ditandai peningkatan kedaulatan Indonesia di bidang energi.
"Ditinjau dari kebijakan bauran energi (energy mix), maka kehadiran pembangkit listrik tenaga air, termasuk mikrohidro, panas bumi; dan pembangkit tenaga listrik Bayu yang untuk pertama kalinya dibangun di Indonesia dengan kapasitas 75 MW, serta kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang terus dikembangkan menjadi bukti menguatnya kedaulatan di bidang energi," jelas Hasto.
Aspek Keadilan
Kenaikan harga BBM Pertamax Rp 900 per liter, dan pembatalan kenaikan Premium, menurut Hasto, menunjukkan pentingnya aspek keadilan dalam pengaturan harga yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
"Politik itu dilihat dari keputusan akhir. Bahwa ada dinamika di dalam penetapan harga bbm, merupakan hal yang wajar. Keputusan pembatalan harga premium itu menunjukkan bahwa terkait hal strategis, rolenya memang di Presiden, dan rakyat kecil selalu menjadi orientasi kebijakan politik ekonomi Presiden," pungkasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment