Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, saat wawancara di kantor redaksi Kompas.com, Jakarta, Selasa (5/4/2015). Dalam kesempatan itu, ia memaparkan gagasannya mengenai Jakarta.
JAKARTA, Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan persoalan daya serap anggaran menjadi perhatian khusus bagi dirinya kelak saat menjadi gubernur.
Sebab, saat ini, daya serap anggaran di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai belum maksimal.
"Sekarang daya serap anggaran lemah hanya sekitar 43 persen. Urutan ke 17 dari semua provinsi," kata Yusril saat wawancara dengan redaksi Kompas.com di Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Menurut Yusril, daya serap anggaran harus tinggi. Apabila daya serap minim, maka akan mengakibatkan sejumlah hal. Beberapa di antaranya seperti angka kemiskinan semakin meningkat, proyek tidak jalan, sekolah tak terbangun dan lainnya.
Agar peningkatan daya serap anggaran, Yusril memiliki cara tersendiri. Salah satunya perbaikan dengan hubungan dengan DPRD DKI Jakarta.
Menurut pakar hukum tata negara ini, DPRD dan Pemprov DKI Jakarta sama-sama bagian dari eksekutif. Sehingga harus bekerja sama satu sama lain.
"Karena ketidakserasian hubungan itu bisa menghambatn pembahasan semua hal. Perda-perda macet, paling serius daya serap anggaran tidak berjalan optimal," ungkap Yusril.
"Sekarang daya serap anggaran lemah hanya sekitar 43 persen. Urutan ke 17 dari semua provinsi," kata Yusril saat wawancara dengan redaksi Kompas.com di Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Menurut Yusril, daya serap anggaran harus tinggi. Apabila daya serap minim, maka akan mengakibatkan sejumlah hal. Beberapa di antaranya seperti angka kemiskinan semakin meningkat, proyek tidak jalan, sekolah tak terbangun dan lainnya.
Agar peningkatan daya serap anggaran, Yusril memiliki cara tersendiri. Salah satunya perbaikan dengan hubungan dengan DPRD DKI Jakarta.
Menurut pakar hukum tata negara ini, DPRD dan Pemprov DKI Jakarta sama-sama bagian dari eksekutif. Sehingga harus bekerja sama satu sama lain.
"Karena ketidakserasian hubungan itu bisa menghambatn pembahasan semua hal. Perda-perda macet, paling serius daya serap anggaran tidak berjalan optimal," ungkap Yusril.
No comments:
Post a Comment