Muhammad Kusrin diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (25/1/2016).
KARANGANYAR, Muhammad Kusrin berencana akan mematenkan merek televisi rakitannya usai mendapat sertifikat Standard Nasional Indonesia (SNI).
Kusrin mengaku ingin lebih leluasa memproduksi televisi rakitannya tersebut tanpa rasa takut diklaim pihak lain.
Nama Maxreen, sebagai merek televisi rakitan itu akan segera dipatenkan untuk melindungi karya ciptanya.
Usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, Kusrin berencana untuk mematenkan hasil karyanya itu.
Sebab, menurut Presiden Jokowi, produknya bukan produk murahan namun sudah sesuai standar komersial.
"Maxrenn mau saya patenkan. Agar lebih leluasa untuk memproduksi dan tidak diklaim perusahaan lain. Bapak Jokowi juga menganggap produknya sudah sesuai standar komersial," kata Kusrin saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Desa Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (27/1/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Kusrin mengaku mendapat bantuan modal dari Presiden Jokowi namun dirinya enggan menyebutkan jumlah bantuan tersebut.
"Saya diberi bantuan modal usaha untuk membesarkan produksi televisi ini," kata pria yang hanya lulusan SD itu.
Sementara itu, Kusrin dan 13 karyawannya dalam sehari mampu merakit ratusan unit televisi dengan berbagai ukuran.
Televisi rakitan Kusrin ini dibanderol mulai Rp 400.000 hingga Rp 500.000. Nama Kusirn mencuat setelah usahanya digerebek aparat karena dianggap melakukan pelanggaran standar produksi.
Ratusan televisi rakitannya sempat dimusnahkan kejaksaan, namun setelah urusan hukum usai, Kusrin mendapat dukungan pemerintah untuk melanjutkan usahanya.
No comments:
Post a Comment