Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di Istana Kepresidenan, Kamis (26/11)
ISTANBUL, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Rusia untuk tidak bermain api dengan menahan para pengusaha Turki di Rusia ketika Moskwa membatalkan rezim bebas visa dengan Turki.
Erdogan mengecam tindakan Rusia yang menahan para pengusaha Turki karena menggunakan visa tidak semestinya selagi menghadiri sebuah pameran dagang di Moskow.
"Ini adalah main api dengan memperlakukan tidak semestinya warga negara kami yang pergi ke Rusia," kata Erdogan kepada para pendukungnya di Bayburt, Turki barat daya, Jumat (27/11/2015).
Hubungan kedua negara berada pada titik nadir setelah pesawat tempur Rusia ditembak jatuh Suriah Selasa (24/11/2015) silam.
Rusia lalu mengancam pembalasan ekonomi yang kemudian disebut Erdogan sebagai emosional dan tidak pantas.
"Kita sungguh menggantungkan diri pada banyak kepentingan dalam hubungan kita dengan Rusia. Kita tidak menginginkan hubungan ini rusak dalam cara apa pun," sambung dia.
Erdogan mengaku mungkin akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela KTT Iklim di Paris pekan depan.
Namun sejauh ini Putin menolak berhubungan dengan Erdogan karena Ankara tidak mau meminta maaf atas penembakan pesawat tempur Rusia di perbatasan Suriah.
Namun, Kamis lalu Erdogan menyatakan Rusia yang lebih pantas meminta maaf kepada Turki karena wilayah udaranya telah dilanggar.
Erdogan mengatakan Turki tidak berusaha menembak jatuh jet tempur Rusia namun bertindak karena pesawat itu melanggar wilayah udara Turki. Rusia sendiri membantah pesawatnya melanggar batas wilayah.
No comments:
Post a Comment