Musliadi (35), warga Desa Rundeng menceritakan, bocornya pipa
pertamina itu awalnya diketahui adiknya, Khairul (25). Ketika itu,
Khairul hendak mencari telur penyu pada Jumat (27/11/2015) sekitar pukul
03.00 WIB.
"Yang tahu pertama adik saya saat melintasi kawasan itu. Kebetelan dia sedang mencari telur penyu di tepi laut, kemudian dia memberitaukan saya," kata Musliadi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (28/11/2015).
Setelah mendapat kabar dari adiknya, Musliadi langsung menuju ke lokasi yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
"Saat saya gali pasir, minyaknya langsung tumpah. Kemudian saya ambil satu drum karena sayang tumpah. Setelah itu langsung memberitahukan pihak Pertamina Depo Meulaboh yang tak jauh dari lokasi itu," katanya.
Musliadi menambahkan, informasi bocornya pipa Pertamina itu langsung menyebar luas. Ratusan orang kemudian datang untuk mengambil BBM. Mereka membawa perlengkapan seadanya seperti cangkol, sekop, dan wadah penampung.
“Pukul 06.00 WIB sudah ramai datang warga yang mengambil minyak. Saya tidak mengambil lagi karena menjaga agar tidak ada orang merokok di lokasi. Bahaya ada orang yang tidak tahu, merokok tiba-tiba, terbakar kampung saya," katanya.
Musliadi menduga, bocornya pipa berdiameter 8 inci itu karena karatan terendam air laut.
"Pipanya berkarat karena terendam air laut. Sudah pernah terjadi tiga kali seingat saya," kata dia.
"Yang tahu pertama adik saya saat melintasi kawasan itu. Kebetelan dia sedang mencari telur penyu di tepi laut, kemudian dia memberitaukan saya," kata Musliadi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (28/11/2015).
Setelah mendapat kabar dari adiknya, Musliadi langsung menuju ke lokasi yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
"Saat saya gali pasir, minyaknya langsung tumpah. Kemudian saya ambil satu drum karena sayang tumpah. Setelah itu langsung memberitahukan pihak Pertamina Depo Meulaboh yang tak jauh dari lokasi itu," katanya.
Musliadi menambahkan, informasi bocornya pipa Pertamina itu langsung menyebar luas. Ratusan orang kemudian datang untuk mengambil BBM. Mereka membawa perlengkapan seadanya seperti cangkol, sekop, dan wadah penampung.
“Pukul 06.00 WIB sudah ramai datang warga yang mengambil minyak. Saya tidak mengambil lagi karena menjaga agar tidak ada orang merokok di lokasi. Bahaya ada orang yang tidak tahu, merokok tiba-tiba, terbakar kampung saya," katanya.
Musliadi menduga, bocornya pipa berdiameter 8 inci itu karena karatan terendam air laut.
"Pipanya berkarat karena terendam air laut. Sudah pernah terjadi tiga kali seingat saya," kata dia.
No comments:
Post a Comment