Ketika Menteri Lukman Ditanya soal Kerukunan oleh Reporter Cilik...



Menteri Agama Lukman Hakim ketika diwawancara para reporter cilik

JAKARTA, Ada yang berbeda di Kementerian Agama pada Jumat (27/11/2015) sore. Ada tamu khusus yang berkunjung ke ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Mereka bukan pejabat negara yang biasa berkunjung ke Kementerian Agama, atau wartawan yang ingin update informasi dari Menteri Agama.
Tamu khusus itu adalah rombongan Reporter Cilik Media Indonesia. Jumlahnya 11 orang, lengkap dengan buku catatan dan alat tulis serta rompi biru dengan tulisan Reporter Cilik.
Seperti dikutip kemenag.go.id, mereka menemui Menag untuk melakukan wawancara. Saat itu, Menag didampingi Kepala Pusat Informasi dan Humas Rudi Subiyantoro.
Sesaat menunggu di ruang tamu, mereka lekas berdiri sambil memberi salam begitu melihat Menteri Lukman masuk ruangan.
Tanpa komando, mereka lalu memperkenalkan diri, menyebut nama, sekolah asal, dan tujuan kedatangannya.
Bak wartawan profesional, sesekali mereka mengeluarkan smartphone untuk mengabadikan setiap moment pertemuan.
Menteri Lukman tampak dibuat senang dan takjub melihat mereka. Terlebih ketika sesi wawancara dimulai dan ada perwakilan dari mereka yang bertanya; bagaimana Kementerian Agama menjaga kerukunan umat beragama dan bagaimana Kementerian Agama menjamin semua agama bisa diurus dengan baik?
“Pertama, pemerintah harus menjamin hak setiap warga negara untuk memeluk agama dan kepercayaanya yang dianut,” terang Menag mengawali jawabannya.
Kesan heran dan takjub masih nampak diwajahnya, seakan tidak percaya dengan kualitas pertanyaan yang diajukan sang Reporte Cilik.
“Kedua, Pemerintah harus menjamin setiap warga negara dapat menjalankan ibadah menurut  agama dan kepercayaannya masing-masing,” tambahnya.
Karenanya, lanjut Menag, pemerintah tidak boleh mempersulit seseorang dalam menjalankan ajaran agamanya. Menjadi tugas pemerintah untuk memberi jaminan serta rasa aman.
Menteri Lukman menambahkan, Kementerian Agama bekerjasama dengan para tokoh agama, seperti ulama, pendeta, pastur, dan para biksu dalam upaya menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
Kerja sama juga dilakukan Kementerian Agama dengan organisasi-organisasi keagamaan seperti MUI, NU, Muhammadiyah, PGI, KWI, Walubi, PHDI, dan lainnya.
“Kita sepakat untuk bersama-sama mengkampanyekan sikap toleransi, dengan menghormati dan menghargai perbedaan agama,” terang Menag.
Oleh karena itu, lanjut Menag, penting di setiap sekolah untuk mengajarkan pendidikan agama. Tidak kalah penting juga mengajarkan sikap saling menghormati antara satu dengan lainnya dalam menjalankan ajaran agamanya.
Pertanyaan demi pertanyaan diajukan Reporter Cilik. Menag mengaku heran dan bangga dengan kemampuan mereka. Menurut dia, untuk anak di usia mereka, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan cukup menarik.
“Pertanyaan banyak di luar dugaan. Bahkan jurnalis profesional pun belum tentu seperti itu,” seloroh Menag disambut tawa mereka.

No comments:

Post a Comment