Inilah pemukiman di Moro-Moro Way Serdang, kawasan Hutan Register 45, Mesuji, Provinsi Lampung. Masyarakat petani di sini menyesalkan penertiban hutan tanpa solusi transmigrasi. Foto diambil, Senin (19/9/2011).
JAKARTA, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, terkait tindak lanjut kasus penutupan sekolah di Moro-Moro, Register 45, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Siti mengaku akan segera mengirimkan tim untuk turun ke lapangan dan melakukan penanganan.
"Pak Anies Mendikbud sudah bicara dengan saya. Segera saya minta Dirjen cek lapangan dan tangani," kata Siti, Sabtu (28/11/2015).
Sebelumnya, Selasa (17/11/2015) lalu, Anies menginformasikan bahwa pihaknya tengah melalukan koordonasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membicarakan masalah penutupan sekolah di Moro-Moro
"Sedang koordinasi dengan Ditjen Konservasi LHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan dengan Dinas Pendidikan Mesuji," ujar Anies.
Sedikitnya, ada 400 anak Moro-Moro terkatung-katung nasib pendidikannya. Dari tiga sekolah dasar di kawasan Moro-Moro, satu sekolah sudah ditutup pada Mei 2015, yaitu SD Moro Dewe. Dua sekolah lainnya terancam mengalami nasib sama
Pemerintah Kabupaten Mesuji menolak memberi izin kelas jauh (filial) karena sekolah-sekolah tersebut berada di wilayah konflik agraria.
Bupati Mesuji disebut memang mengizinkan siswa untuk pindah ke sekolah induk. Namun, jarak dari Moro-Moro ke sekolah induk di Mesuji mencapai 20 kilometer pulang pergi.
Sekitar enam bulan lalu, para relawan membuat petisi di www.change.org agar masalah ini sampai ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Mendikbud. Mereka berharap pemerintah pusat menindaklanjuti sehingga anak-anak di Kabupaten Moro-Moro bisa tetap mendapatkan pendidikan.
"Pak Anies Mendikbud sudah bicara dengan saya. Segera saya minta Dirjen cek lapangan dan tangani," kata Siti, Sabtu (28/11/2015).
Sebelumnya, Selasa (17/11/2015) lalu, Anies menginformasikan bahwa pihaknya tengah melalukan koordonasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membicarakan masalah penutupan sekolah di Moro-Moro
"Sedang koordinasi dengan Ditjen Konservasi LHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan dengan Dinas Pendidikan Mesuji," ujar Anies.
Sedikitnya, ada 400 anak Moro-Moro terkatung-katung nasib pendidikannya. Dari tiga sekolah dasar di kawasan Moro-Moro, satu sekolah sudah ditutup pada Mei 2015, yaitu SD Moro Dewe. Dua sekolah lainnya terancam mengalami nasib sama
Pemerintah Kabupaten Mesuji menolak memberi izin kelas jauh (filial) karena sekolah-sekolah tersebut berada di wilayah konflik agraria.
Bupati Mesuji disebut memang mengizinkan siswa untuk pindah ke sekolah induk. Namun, jarak dari Moro-Moro ke sekolah induk di Mesuji mencapai 20 kilometer pulang pergi.
Sekitar enam bulan lalu, para relawan membuat petisi di www.change.org agar masalah ini sampai ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Mendikbud. Mereka berharap pemerintah pusat menindaklanjuti sehingga anak-anak di Kabupaten Moro-Moro bisa tetap mendapatkan pendidikan.
No comments:
Post a Comment