Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana saat acara peluncuran investasi padat karya di Tangerang, Senin (5/10/2015).
JAKARTA, Presiden Joko Widodo memimpin rapat penyaluran dana bantuan sosial (bansos) yang dilakukan sejumlah kementerian, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (27/11/2015). Jokowi meminta penyaluran dana bansos dilakukan tepat sasaran dan transparan.
Jokowi mengungkapkan, total dana bansos di seluruh kementerian
mencapai Rp 100 triliun. Ia ingin dana sebesar itu dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan sosial dan menjaga daya beli masyarakat.
"Tujuan utama dari kemungkinan terjadinya risiko sosial dan meningkatkan daya beli masyarakat," kata Jokowi, saat membuka rapat tersebut.
"Tujuan utama dari kemungkinan terjadinya risiko sosial dan meningkatkan daya beli masyarakat," kata Jokowi, saat membuka rapat tersebut.
Jokowi melanjutkan, dirinya ingin agar belanja dana bansos tidak tercampur antara belanja sosial dengan belanja barang. Karena itu, dia meminta perencanaannya dilakukan matang, transparan, dan akuntabel.
"Tentu saja mekanisme pencairannya dilakukan secara transparan, akuntabilitasnya juga harus terjaga sehinga perlu dibuat aturan jika memang diperlukan," ucap Presiden.
Dalam rapat tersebut hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sejumlah menteri juga hadir, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
No comments:
Post a Comment