Menolak Hasil Pilpres - Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato penolakkannya terhadap hasil pilpres 2014 di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014). Pernyataan sikap tanpa kehadiran calon wakil presiden Hatta Rajasa tersebut merupakan bentuk kekecewaan dari tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terhadap pelaksanaan pilpres 2014 yang mereka nilai banyak diwarnai oleh kecurangan.
JAKARTA, Wakil Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon terus membela Ketua DPR Setya Novanto yang tengah terseret kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Fadli Zon memastikan, sikapnya yang terus membela Novanto sejalan dengan sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo bahkan menyampaikan, kalau lagi di posisi yang tinggi itu, maka akan semakin kencang anginnya. Kalau teman (sedang berada) di saat yang susah, jangan ditinggal. Itulah yang namanya teman," kata Fadli Zon di Jakarta, Kamis (28/11/2015).
Menurut Fadli, dukungan kepada Novanto sangat wajar diberikan, asalkan tetap sesuai dengan fakta yang ada.
Menurut dia, faktanya, sejauh ini tidak pernah ada perkataan Novanto mengenai permintaan saham ke PT Freeport dalam transkrip percakapan yang beredar.
"Di belakang ini semua, saya yakin pasti ada permainan politik," ucap Fadli.
Fadli menambahkan, bukan sekali ini saja Prabowo mendukung temannya yang sedang tertimpa masalah.
Saat mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali, terjerat kasus korupsi penyelenggaraan haji di Komisi Pemberantasan Korupsi, Prabowo juga memberikan dukungannya.
Namun, tentunya dukungan tersebut tidak sampai menjadikan Prabowo mengintervensi upaya penegakan hukum yang dilakukan KPK.
"Urusan yang menyangkut prosedur hukum ya silakan tetap berjalan," ucap dia.
Kasus yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said tersebut tengah diproses di Mahkamah Kehormatan Dewan.
Dalam laporannya, Sudirman menyebut adanya permintaan saham kepada PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden-Wapres.
"Pak Prabowo bahkan menyampaikan, kalau lagi di posisi yang tinggi itu, maka akan semakin kencang anginnya. Kalau teman (sedang berada) di saat yang susah, jangan ditinggal. Itulah yang namanya teman," kata Fadli Zon di Jakarta, Kamis (28/11/2015).
Menurut Fadli, dukungan kepada Novanto sangat wajar diberikan, asalkan tetap sesuai dengan fakta yang ada.
Menurut dia, faktanya, sejauh ini tidak pernah ada perkataan Novanto mengenai permintaan saham ke PT Freeport dalam transkrip percakapan yang beredar.
"Di belakang ini semua, saya yakin pasti ada permainan politik," ucap Fadli.
Fadli menambahkan, bukan sekali ini saja Prabowo mendukung temannya yang sedang tertimpa masalah.
Saat mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali, terjerat kasus korupsi penyelenggaraan haji di Komisi Pemberantasan Korupsi, Prabowo juga memberikan dukungannya.
Namun, tentunya dukungan tersebut tidak sampai menjadikan Prabowo mengintervensi upaya penegakan hukum yang dilakukan KPK.
"Urusan yang menyangkut prosedur hukum ya silakan tetap berjalan," ucap dia.
Kasus yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said tersebut tengah diproses di Mahkamah Kehormatan Dewan.
Dalam laporannya, Sudirman menyebut adanya permintaan saham kepada PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden-Wapres.
No comments:
Post a Comment