Djarot: Perencanaan Perombakan Jabatan Belum Matang dan Gegabah


Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2015).

JAKARTA, Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat mengatakan ada perencanaan yang belum selesai terkait pelantikan hari ini, Jumat (27/11/2015).

Sebab, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama merasa tidak dapat informasi mengenai pelantikan PNS dari unsur kecamatan dan kelurahan hari ini.

"Ini berarti perencanaan perombakan jabatan belum matang dan gegabah. Kita minta supaya jangan ada penyusupan. Lurah dan camat biar stay dulu supaya dia konsentrasi kerja," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (27/11/2015).

Namun, Djarot tidak ingin begitu saja menyalahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Djarot menduga ketidaksiapan ini karena waktu yang sedikit.

Namun Djarot menekankan pelantikan saat ini sudah tidak boleh lagi seperti pelantikan yang lalu. Setiap PNS harus mengetahui posisi apa yang akan mereka jabat setelah pelantikan.

Djarot mengatakan saat ini Gubernur mungkin bisa memanggil satu per satu daftar PNS yang akan dilantik dan disesuaikan dengan data miliknya.

Namun, hal itu tidak mungkin dilakukan jika nanti ada pelantikan besar yang diikuti ribuan PNS. Oleh karena itu, dia berharap pelantikan berikutnya akan lebih siap dari hari ini.

"Sekarang kalau mau jujur, persoalannya saat pelantikannya itu sampai ratusan bahkan ribuan, maka butuh perencanaan yang matang betul. Dan ketika dapat undangan pelantikan, maka dia harus tahu akan dilantik sebagai apa. Selama ini, itu yang kurang," ujar Djarot.

Terkait gaya Ahok (sapaan Basuki) yang marah-marah saat pelantikan, Djarot mengaku tidak mempermasalahkan itu. Menurut dia, lebih baik seperti ini daripada ada masalah di kemudian hari akibat pelantikan ini.

"Jadi enggak apa-apa daripada mengacau di belakang kan," ujar dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengawali pelantikan pejabat dengan marah-marah, Jumat (27/11/2015) sore.

Pasalnya, ia melihat banyak orang berseragam atau pakaian dinas upacara (PDU) berwarna putih. Mereka dari unsur kelurahan dan kecamatan.

Sebelum masuk ke lokasi pelantikan di Balai Agung, Basuki sempat berdiskusi panjang dengan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika.

Tiga menit berselang, Basuki masuk ke dalam Balai Agung dan ia membatalkan pelantikan lurah dan camat.

No comments:

Post a Comment