Ahok Nilai PT Transjakarta Lamban dalam Peremajaan Bus


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Sabtu (28/11/2015)

JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai PT Transjakarta lamban dalam mendorong peremajaan angkutan umum di Jakarta.

Menurut Ahok, dirinya sudah pernah meminta agar PT Transjakarta membantu pengusaha-pengusaha angkutan umum yang ingin meremajakan angkutannnya. Caranya, membantu pengusaha mendapatkan pinjaman dari bank di mana PT Transjakarta menjadi pihak yang menjadi jaminan.

"Kalau Anda (pengusaha) mau, utang saja. Transjakarta utang pasti dikasih bank. Kalau saya sendiri ngutang ke bank dikasih enggak? Dikasih dong, kita pemerintah, bos," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (28/11/2015).

Ahok ingin setelah mendapatkan pinjaman dari bank dan membeli bus baru, pengusaha-pengusaha angkutan umum kemudian menandatangani kontrak pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer dengan PT Transjakarta.

Dengan cara ini, pengusaha angkutan tidak perlu menghitung jumlah pemasukan dari penumpang. Menurut Ahok, pengusaha angkutan hanya diminta melayani masyarakat. Adapun pemasukan rupiah per kilometer digunakan untuk membayar cicilan pinjaman ke bank.

"Jadi enggak perlu ngitung-ngitung penumpang berapa. Perlu kajian enggak? Enggak perlu. Nanti setelah tiga tahun lunas, mereka kan bisa metik hasil," ujar dia.

Ahok yakin, cara tersebut akan berhasil. Apalagi, ia mengaku sudah mendapat dukungan dari Hino selaku produsen bus.

"Saya berapa kali ketemu Hino di sini. Kenapa saya terima mereka, karena saya minta mereka menambah kapasitas bus. Mereka bersedia bisa (produksi) 2.000 bus setahun. Berarti produsen aman," ucap dia.

Karena itu, Ahok kecewa sampai saat ini direksi PT Transjakarta tak kunjung menjalankan rencananya itu. Ia menilai bila rencana tersebut bisa dilaksanakan dari awal, akhir tahun ini seharusnya sudah ada sekitar 1.000-2.000 unit bus baru untuk menggantikan bus-bus yang sudah tidak laik jalan. Ia kemudian melayangkan ancaman kepada direksi PT Transjakarta, terutama kepada Direktur Utama Antonius Kosasih.

"Kalau enggak beres kita akan ganti. Saya sih agak kecewa dengan kerjanya Kosasih. Saya belum tahu nih, bakal bertobat enggak dia," pungkas mantan Bupati Belitung Timur itu.

No comments:

Post a Comment