
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, saat wawancara
di kantor redaksi Kompas.com, Jakarta, Selasa (5/4/2015). Dalam
kesempatan itu, ia memaparkan gagasannya mengenai Jakarta.
JAKARTA, Hingga kini, belum ada partai politik yang menyatakan mengusung maupun mendukung Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB)
Yusril Ihza Mahendra pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Satu persatu partai didatangi Yusril. Ia mendaftar penjaringan bakal
calon gubernur DKI di banyak partai. Belum adanya partai politik yang
mengusungnya membuat Yusril bersikap. Ia berharap pekan depan sudah ada
kepastian dukungan partai politik kepadanya.
"Minggu depan ini akan ada pertemuan intensif dengan sejumlah partai.
Mudah-mudahan sudah dapat diambil keputusan," kata Yusril, di Pasar
Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (26/6/2016).
Yusril mendaftar penjaringan cagub DKI di lima partai politik. Yakni Partai
Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
PDI-P),
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai
Demokrat, dan
Partai Amanat Nasional.
Sebelumnya Yusril mengatakan ada tiga partai yang serius berkomunikasi dengan dirinya untuk
Pilkada DKI Jakarta 2017. Yakni Partai
Golkar,
Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun Partai
Golkar sudah resmi mendukung petahana
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada
Pilkada DKI Jakarta 2017.
Partai Gerindra
Sedangkan untuk
Gerindra, Yusril merupakan salah seorang yang masuk dalam tiga besar penjaringan cagub dari partai berlambang burung
Garuda tersebut. Hanya saja, Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI dari Partai
Gerindra Syarif mengungkapkan nama yang santer akan diusung oleh Ketua Umum Partai
Gerindra Prabowo Subianto adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan pengusaha
Sandiaga Uno.
"Insya Allah Pak Sjafrie dan
Sandiaga Uno bisa berpasangan. Mantap tuh pasangan ideal," kata Sekretaris Komisi A
DPRD DKI Jakarta tersebut.
Ia pun enggan menanggapi peluang Yusril untuk dipilih Prabowo. Yang
pasti, kata dia, pengumuman bakal calon gubernur yang diusung
Gerindra akan diumumkan setelah hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah atau sebelum Agustus.
PKS
Sedangkan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan
partainya memiliki lima figur yang diseleksi untuk diusung pada Pilkada
DKI 2017. Tiga nama merupakan figur eksternal, yakni Wakil Gubernur Jawa
Barat Deddy Mizwar, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga
Adhyaksa Dault, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai
Gerindra Sandiaga Uno.
Kemudian dua figur lainnya berasal dari internal PKS, yaitu Muhammad
Idrus dan mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi. PKS kini tengah fokus
berkoalisi dengan partai lain. Mereka pun menargetkan dapat mengusung
calon wakil gubernur.
PDI-P
Di sisi lain, DPP
PDI-P juga tengah melakukan penjaringan cagub DKI Jakarta.
PDI-P
merupakan satu-satunya partai politik yang dapat mengusung pasangan
calon gubernur dan wakil gubernur sendiri. Sebab mereka memiliki
sebanyak 28 kursi di
DPRD DKI Jakarta.
Yusril berharap agar
PDI-P dapat mengusungnya pada
Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun Ketua DPP Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan
PDI-P Djarot Saiful Hidayat menegaskan partainya tidak pernah mengusung kader eksternal pada Pilkada.
"Ingat ya,
PDI-P
itu hampir tidak pernah di dalam Pilkada tidak mencalonkan kader
internal. Apalagi yang di (pilkada) daerah-daerah, kami menang dengan
mengajukan mencalonkan dari kader sendiri," kata Djarot.
Apakah ini sinyal
PDI-P tidak akan mengusung Yusril pada
Pilkada DKI Jakarta 2017? Yang pasti,
PDI-P akan mengerucutkan nama setelah
Lebaran dan keputusan tetap berada di tangan Ketua Umum
PDI-P Megawati Soekarnoputri.
PKB
Yusril juga mendaftar penjaringan cagub dari PKB. Belum diketahui kapan PKB akan mengumumkan dukungan pada
Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun Ketua Umum PKB
Muhaimin Iskandar
sudah berkicau dalam akun Twitter nya, @cakiminpkb. Ada beberapa tweet
yang ditulis dengan mention langsung ke akun Twitter @sandiuno dan
@lulukhamidah.
Salah satunya berbunyi seperti berikut, "Berharap pasangan cagub
@sandiuno dan @lulukhamidah bisa diterima semua kalangan". Apakah ini
sinyal Yusril tak akan diusung dan didukung PKB?
Partai Demokrat
Sama seperti partai lainnya, Partai
Demokrat juga tengah melakukan fit and proper test bakal calon gubernur DKI Jakarta. Rencananya akan ada tiga nama yang disodorkan DPD
Demokrat DKI Jakarta kepada DPP
Demokrat. Keputusan tetap berada di tangan Ketua Umum Partai
Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Koordinator Juru Bicara Partai
Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, partainya akan mendukung bakal calon gubernur yang berpotensi menang pada
Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kami ingin
Demokrat dukung (bakal calon gubernur) yang menang dong. Ngapain dukung calon gubernur yang enggak bakal menang," kata Ruhut.
Ia mengatakan, bakal calon gubernur yang akan dipilih SBY merupakan calon terbaik dan berdasar pembahasan bersama.
PAN
Satu-satunya partai politik yang memberi peluang besar kepada Yusril adalah
Partai Amanat Nasional atau PAN. Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio mengatakan partainya menggelar "karpet merah" kepada Yusril.
"Pak Yusril seperti yang kita tahu, cagub Muslim paling populer,
cagub pribumi paling disukai. Pak Yusril sudah ketahuan kemampuannya.
Kami dari DPP dan DPW menggelar karpet merah untuk beliau," ujar Eko
beberapa waktu lalu.
Selain itu, Eko menyebut bahwa Yusril saat ini diprioritaskan oleh PAN. Para kader PAN secara individual sudah mendukung Yusril.
"Dengan Pak Yusril secara emosional kami dukung. Kami akan
men-support, tetapi kami juga punya kebijakan PAN memberi kesempatan
terlebih dahulu kepada semua, baru kami survei. Tentu kami yakin
kapabilitas Pak Yusril tidak kalah," kata Eko.
Namun PAN hanya memiliki dua kursi di
DPRD DKI Jakarta. Sedangkan syarat parpol mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki minimal 21 kursi di
DPRD DKI Jakarta. PAN harus berkoalisi dengan partai-partai politik lainnya untuk dapat mengusung Yusril pada
Pilkada DKI Jakarta 2017.