"Blusukan" Ke Pasar Naik Bajaj, Sandiaga Beralasan Telepon Sopirnya Mati


Sandiaga Uno saat berdialog dengan warga Bukit Duri RW 12 yang rencananya akan direlokasi Pemprov, Minggu (24/4/2016).

JAKARTA,  Pengusaha Sandiaga Uno kembali melakukan pendekatan kepada warga setelah namanya diumumkan sebagai satu dari tiga bakal calon gubernur, yang akan dipilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Rabu (27/4/2016), Sandiaga "blusukan" ke Pasar Sumur Batu, Jakarta Pusat. Ia datang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).
Dalam kunjungannya, Sandiaga datang dengan menumpang bajaj bersama istrinya, Nur Asia.
Sandiaga tiba pukul 09.45, atau terlambat 30 menit dari waktu yang dijadwalkan.
"Tadi saya dari Pasar Serdang. Mobilnya tidak ada, sudah 15 menit lebih diteleponin, mati telepon sopirnya. Akhirnya, inisatif naik bajaj biar enggak terlalu lama menuju ke sana," ujarnya ketika sampai di Pasar Batu.

Dalam perjalanannya itu, Sandi mengaku sekaligus menyerap aspirasi sopir bajaj.
"Rp 50.000 sampai Rp 70.000 penghasilan mereka per hari katanya. Karena BBM turun, ongkos jadi turun. Tetapi kebutuhan malah naik, mereka komplainnya bahan pokok naik, apalagi mau puasa kan ini," ujarnya.
Sesampainya di Pasar Sumur Batu, Sandiaga langsung menyapa para pedagang.
Salah seorang pedagang berharap, tidak ada lagi penggusuran pemukiman rakyat kecil apabila Sandiaga terpilih jadi gubernur DKI Jakarta nanti.
"Ganteng yah, cakep. Saya harap kalau dia terpilih, enggak ada lagi penggusuran-penggusuran," sambung salah seorang pedagang Pasar Sumur Batu, Yusmanyati Rambe (60).
Sandiaga berpendapat, banyak pasar seperti Pasar Serdang dan Pasar Sumur Batu yang perlu direvitalisasi.
Bangunan pasar yang tidak layak, membuat orang malas berbelanja di pasar tradisional.
"Ada ibu-ibu bilang pungutannya setiap hari semakin banyak, tetapi penghasilan menurun. Yang susah semakin susah, yang keblangsak semakin keblangsak, yang kaya semakin kaya," ujar Sandiaga.

Ketika ditanya apakah istri Sandiaga, Nur Asia, berbelanja di pasar tradisional, sang istri mengiyakannya.
Nur Asia mengaku berbelanja di Pasar Tulodong, Kebayoran Baru, dekat rumahnya.
Jawaban sang istri ini disambut Sandiaga dengan candaan. "Jangan pencitraan deh, pencitraan nih," kata Sandi.
Nur Asia kemudian meluruskan pernyataannya dengan mengatakan bahwa pembantunya yang biasa berbelanja ke pasar. Sementara itu, Nur Asia yang membereskan rumah.
Nur Asia pun berharap, jika kelak suaminya terpilih menjadi gubernur DKI, ia akan mendorong ibu-ibu untuk berbelanja di pasar tradisional.
"Ya paling tidak sebulan sekali-lah belanja ke pasar, karena pasar itu kan tempat interaksi sosial juga," kata Nur Asia.

No comments:

Post a Comment