PEMATANGSIANTAR, Dalam kondisi berdarah, Saut Maruli Tua Simamora (34) dibawa warga
menuju RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Senin
(28/3/2016) dini hari.
Wajah dan kepalanya penuh luka koyak akibat dihajar lima orang perampok persis di dekat kantor Camat Siantar Martoba, Jalan Pdt Wismar Saragih, Pematangsiantar.
Sepeda motor Honda Revo berpelat nomor BK 6074 TAF dan uang kontan Rp 7 juta milik korban juga disikat pelaku.
Peristiwa itu terjadi ketika pada Minggu (27/3/2016) malam, Saut mengendarai sepeda motor untuk pergi minum tuak di lapo milik Febi boru Sinaga di Jalan Rondahaim, Pematangsiantar.
Ia berboncengan dengan dua rekan sekampungnya, Arman Gulo dan Purba.
Setibanya di lapo tuak, Saut mengambil posisi duduk di sudut sebelah kiri, kemudian memesan minuman.
Korban tidak menyadari bahwa kelima pelaku sudah duluan di warung itu dan mengambil posisi duduk di meja paling depan. Tak berapa lama, kelima pelaku beranjak meninggalkan warung.
Setelah minuman habis, sekitar pukul 01.30 WIB, Saut dan dua rekannya juga meninggalkan warung minuman itu.
Persis dekat kantor Camat Siantar Martoba, lima pelaku ternyata sudah menunggu dan langsung menyetop Saut agar berhenti.
Dua teman korban kabur karena curiga terhadap kelima orang itu yang diyakini sebagai begal.
Begitu berhenti, pelaku secara paksa menyuruh Saut turun dan menghajar Saut sampai hingga pingsan.
Pelaku mengambil uang kontan Rp 7 juta dari dalam kantong celana Saut, kemudian membawa kabur sepeda motor milik korban.
Nyawa Saut dapat tertolong setelah kedua temannya kembali lagi ke tempat semula. Dibantu warga setempat, mereka membawa korban ke rumah sakit.
Arman dan Purba memberitahukan kejadian itu kepada orangtua dan keluarga Saut, yang kemudian segera melapor ke Polsek Siantar Martoba.
Arman mengatakan, saat pelaku mencegat mereka, ia dan Purba kabur. Dua orang pelaku sempat mengejar mereka dari arah belakang.
"Saat di depan Perumahan Bersatu Maju kami berhenti, sedangkan kedua pelaku langsung memutar sepeda motor ke arah Tanjung Pinggir," kata Arman.
Di tempat itu, ia meminta bantuan petugas satpam kompleks Perumahan Bersatu Maju agar bersedia membantu menyelamatkan temannya Saut. Mereka kemudian kembali mencari Saut.
"Saat tiba, kami sempat jumpa sama kelima pelaku yang hendak kabur. Tapi sewaktu coba kami hentikan, kelima pelaku malahan mau menabrak kami sehingga pelakunya berhasil kabur," kata Arman.
Setelah siuman, Saut mengatakan bahwa uang yang dirampok pelaku adalah uang untuk belanja material bahan bangunan. Ia mendapatkan uang itu karena baru saja mendapat proyek borongan pengerjaan rumah.
"Itu uang panjar belanja bahan bangunan proyek yang tengah aku kerjakan. Aku kenal wajah pelakunya saja dan kalau namanya enggak tahu," jelas Saut.
Kepala Polsek Siantar Martoba Ajun Komisaris Polisi Hilton Marpaung membenarkan adanya kejadian itu. Polisi telah mengamankan seorang yang diduga sebagai pelakunya.
"Masih ditangani dan satu orang yang diduga sebagai pelaku, lagi diamankan dan dimintai keterangan," ujar Marpaung.
Wajah dan kepalanya penuh luka koyak akibat dihajar lima orang perampok persis di dekat kantor Camat Siantar Martoba, Jalan Pdt Wismar Saragih, Pematangsiantar.
Sepeda motor Honda Revo berpelat nomor BK 6074 TAF dan uang kontan Rp 7 juta milik korban juga disikat pelaku.
Peristiwa itu terjadi ketika pada Minggu (27/3/2016) malam, Saut mengendarai sepeda motor untuk pergi minum tuak di lapo milik Febi boru Sinaga di Jalan Rondahaim, Pematangsiantar.
Ia berboncengan dengan dua rekan sekampungnya, Arman Gulo dan Purba.
Setibanya di lapo tuak, Saut mengambil posisi duduk di sudut sebelah kiri, kemudian memesan minuman.
Korban tidak menyadari bahwa kelima pelaku sudah duluan di warung itu dan mengambil posisi duduk di meja paling depan. Tak berapa lama, kelima pelaku beranjak meninggalkan warung.
Setelah minuman habis, sekitar pukul 01.30 WIB, Saut dan dua rekannya juga meninggalkan warung minuman itu.
Persis dekat kantor Camat Siantar Martoba, lima pelaku ternyata sudah menunggu dan langsung menyetop Saut agar berhenti.
Dua teman korban kabur karena curiga terhadap kelima orang itu yang diyakini sebagai begal.
Begitu berhenti, pelaku secara paksa menyuruh Saut turun dan menghajar Saut sampai hingga pingsan.
Pelaku mengambil uang kontan Rp 7 juta dari dalam kantong celana Saut, kemudian membawa kabur sepeda motor milik korban.
Nyawa Saut dapat tertolong setelah kedua temannya kembali lagi ke tempat semula. Dibantu warga setempat, mereka membawa korban ke rumah sakit.
Arman dan Purba memberitahukan kejadian itu kepada orangtua dan keluarga Saut, yang kemudian segera melapor ke Polsek Siantar Martoba.
Arman mengatakan, saat pelaku mencegat mereka, ia dan Purba kabur. Dua orang pelaku sempat mengejar mereka dari arah belakang.
"Saat di depan Perumahan Bersatu Maju kami berhenti, sedangkan kedua pelaku langsung memutar sepeda motor ke arah Tanjung Pinggir," kata Arman.
Di tempat itu, ia meminta bantuan petugas satpam kompleks Perumahan Bersatu Maju agar bersedia membantu menyelamatkan temannya Saut. Mereka kemudian kembali mencari Saut.
"Saat tiba, kami sempat jumpa sama kelima pelaku yang hendak kabur. Tapi sewaktu coba kami hentikan, kelima pelaku malahan mau menabrak kami sehingga pelakunya berhasil kabur," kata Arman.
Setelah siuman, Saut mengatakan bahwa uang yang dirampok pelaku adalah uang untuk belanja material bahan bangunan. Ia mendapatkan uang itu karena baru saja mendapat proyek borongan pengerjaan rumah.
"Itu uang panjar belanja bahan bangunan proyek yang tengah aku kerjakan. Aku kenal wajah pelakunya saja dan kalau namanya enggak tahu," jelas Saut.
Kepala Polsek Siantar Martoba Ajun Komisaris Polisi Hilton Marpaung membenarkan adanya kejadian itu. Polisi telah mengamankan seorang yang diduga sebagai pelakunya.
"Masih ditangani dan satu orang yang diduga sebagai pelaku, lagi diamankan dan dimintai keterangan," ujar Marpaung.
No comments:
Post a Comment