Presiden Jokowi Temui Forum Doktor Ilmu Politik UI di Istana Merdeka, Senin (28/3/2016).
Jakarta - Presiden Joko Widodo bertemu dengan 15 doktor ilmu politik Universitas Indonesia. Dalam pertemuan selama satu jam, Presiden membahas banyak hal mulai dari perkembangan program revolusi mental hingga peristiwa penangkapan nelayan China penangkap ikan di perairan Natuna, Indonesia.
"Kami datang ke Presiden dan membahas ada beberapa isu yang kami angkat. Intinya kami ingin menyamakan persepsi soal visi bangsa. Karena berdasarkan penelitian kami, kami berkesimpulan visi bangsa yang disusun founding father terjadi penyimpangan," kata Ketua Forum Doktor Ilmu Politik UI, Freddy Ndolu di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakpus, Senin (28/3/2016).
Freddy menjelaskan, soal isu visi bangsa ini kemudian Presiden Jokowi memaparkan soal progres program revolusi mental. Hingga saat ini, program revolusi mental masih dalam tahap persiapan.
"Bapak presiden menyatakan sedang menyiapkan program revolusi mental tapi belum dimulai. Ini yang kita tunggu programnya akan seperti apa. Presiden menegaskan kita harus punya visi bangsa yang sama. Di DPR di Parpol semua harus sama visi bangsa ini," jelasnya.
"Isu lain beliau sampaikan soal kompetisi, semua harus siap mental menghadapi kompetisi. Kita sudah di depan mata, kita harus melompat. Presiden sepakat ada persoalan visi bangsa yang harus kita pastikan arah bangsa ini mau ke mana," imbuh Freddy.
Sementara itu, Sekjen Forum Doktor Ilmu Politik UI, Connie Rahakundini menyatakan bahwa Jokowi juga sempat menyinggung soal peristiwa penangkapan nelayan China di Natuna beberapa waktu yang lalu. Presiden juga sedikit membahas soal keputusan terkait blok Masela.
"Soal Natuna kami ingatkan, hati-hati untuk membawa isu ini ke dunia internasional. Karena di dunia internasional hanya dikenal dua jenis kapal yang bisa menindak, yakni military ship dan government ship. Kalau dibawa dunia internasional malah posisi kita lemah," ungkap Connie.
No comments:
Post a Comment