Batman v Superman diulas buruk, tapi dibanjiri penonton

Batman v Superman: Dawn of Justice telah meraup $424juta (Rp5,5 triliun) di seluruh dunia dalam lima hari pertama pemutarannya meskipun mendapat ulasan buruk di media.
Pendapatan global total ini merupakan nomor empat dalam sejarah, meliputi pendapatan $170,1 juta (sekitar Rp 2 triliun) di Amerika Serikat, sebuah rekor untuk peluncuran bulan Maret.
Film yang menampilkan dua superhero bersama-sama untuk pertama kalinya ini merupakan sukses yang dinantikan Warner Bros.
Studio besar ini dilanda serangkaian kegagalan mahal belakangan, seperti jebloknya film Jupiter Ascending dan Pan.
Padahal adaptasi dari DC Comics yang dibuat dengan biaya lebih dari $250 juta (sekitar Rp 3,5 triliun) ini menjadi bulan-bulanan media.
 
Jeff Goldstein, kepala distribusi Warner Bros, mengatakan: "Ada yang tidak nyambung, antara apa yang ditulis kritikus dengan minat dan respon penggemar.' Paul Dergarabedian, analis media senior comScore, mengatakan: "Ini membuktikan bahwa konsep film itu lebih besar dari ulasan negatif. Tidak mungkin seorang penggemar komik atau penggemar film biasa melewatkan pertemuan dua tokoh ikonik tersebut. Penonton merasa harus menonton sendiri film itu.''
Dawn of Justice dibuka di lebih dari 40.000 layar di 66 negara, termasuk 16.000 di Cina, 4.242 di Amerika Serikat, 1.701 di Inggris dan 1.696 di Korea Selatan.

No comments:

Post a Comment