Salah satu korban kecelakaan kerja yang terjadi di proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karo, Sumatera Utara
MEDAN, Setelah melakukan penyelidikan mendalam, penyidik akhirnya menyimpulkan bahwa keenam korban tewas serta tujuh lainnya yang saat ini dalam keadaan kritis bukan karena tersengat listrik, melainkan terbakar.
"Memang awalnya diketahui karena kesetrum. Ternyata, setelah kami melakukan penyelidikan dan memintai keterangan saksi, korban tewas karena terbakar. Begitu juga dengan tujuh orang lainnya yang masih dirawat," kata Kapolres Tanah Karo AKBP Viktor Togi Tambunan, Kamis (25/2/2016).
Dia mengungkapkan, dugaan sementara peristiwa ini terjadi saat sejumlah pekerja berada di dalam terowongan.
"Jadi, mereka berada di dalam terowongan. Saat itu, tanpa diketahui, ada gas yang bocor dari ujung terowongan, diduga percikan api rokok menyambar gas dan membakar para pekerja," kata Viktor.
Pihaknya masih menuggu hasil olah TKP Tim Labfor yang turun ke lokasi.
"Namun, untuk lebih pastinya masih menunggu hasil labfor. Nantinya hasil labfor yang akan mendetail apa penyebab pastinya," ujarnya.
Sebelumnya, Im Sung Hun selaku Civil Engineering mengatakan, peristiwa di proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, awalnya karena asap dari genset.
Lalu, dia menyuruh operator untuk mematikan genset tersebut.
"Selang beberapa menit, keluar empat orang pekerja dari terowongan dengan luka bakar dan meminta tolong. Dari situ, saya dan pekerja lainnya langsung turun ke terowongan untuk menolong pekerja lainnya yang masih di terowongan," ujar Im Su Hung.
Hung mengatakan, pekerja terowongan sebanyak 17 orang dan empat orang di antaranya berada di atas, sedangkan 13 orang lainnya di dalam terowongan untuk memasang mal (persiapan plagging) terowongan.
Sementara itu, lampu di dalam terowongan hanya satu. Kabel listrik dipasang di dinding dengan cara dipaku.
"Kondisi di dalam terowongan memang basah. Ada air setinggi lutut orang dewasa. Kami belum tahu apa penyebab kejadian itu. Yang saya tahu korslet karena ada asap dari kabel genset," kata Hung.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan kerja terjadi di proyek pembangunan PLTA di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang dikerjakan oleh PT Wampu Electric Power (WEP).
Enam orang pekerja yang sedang bekerja di dalam terowongan dinyatakan tewas dan tujuh orang lainnya kritis.
No comments:
Post a Comment