Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan, dan Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo (kiri ke kanan), saat jumpa pers terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2015 di Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015). Demokrat menilai secara umum pelaksaan pilkada berlangsung aman dan lancar namun masih ditemukan tindak kecurangan yang dilakukan pasangan calon.
JAKARTA, Partai Demokrat menegaskan akan tetap menjadi partai penyeimbang bagi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Demokrat tidak terpengaruh oleh perubahan sikap partai politik yang mendukung pemerintah.
"Demokrat tetap penyeimbang, tak bergeming, jangan digoda-goda," kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Hinca mengatakan, Demokrat sudah puas selama sepuluh tahun di pemerintahan sehingga tidak akan terpengaruh dengan sikap parpol-parpol tersebut.
"Ibarat naik bus, kalau pemerintahan ini aman kami dukung, tapi kalau enggak aman, goyang-goyang, kami ingatkan," ucap Hinca.
Hinca pun menegaskan, Demokrat tidak mempermasalahkan jika tidak mendapatkan kursi menteri atau jabatan lain di tingkat pemerintahan pusat.
Partai yang dipimpin Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu masih bisa berjuang untuk menempatkan kadernya mendapatkan jabatan di daerah dengan memenangi pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Kami tidak tertarik kursi menteri, orang sudah 10 tahun berkuasa," ucapnya.
Pergeseran haluan politik partai ditandai dengan perubahan sikap Partai Amanat Nasional, dari semula di luar pemerintahan menjadi pendukung pemerintah.
Sikap PAN ini kemudian diikuti oleh Partai Golkar kubu Aburizal dan Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz.
No comments:
Post a Comment