Stasiun Tanjung Priok Dibuka, Pedagang Senang tetapi Was-was


Suasana Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (27/11/2015).

JAKARTA, Sejumlah pedagang mengaku senang adanya reaktivasi Stasiun Tanjung Priok, sayangnya mereka pun memiliki ketakutan jika sewaktu-waktu diusir, sehingga tak dapat berjualan lagi.
"Senang sih, tapi takut juga kalau enggak bisa jualan di sini lagi. Apalagi sekarang kamtibnya ganas-ganas" kata Samid (40) pedagang es kelapa saat ditemui di depan Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (27/11/2015).
Tapi, Samid mengaku pasrah, jika suatu saat tidak diizinkan untuk berdagang. Pria asal Cirebon itu bercerita bahwa ia sempat mendulang rezeki saat stasiun aktif.
"Pas dibuka beberapa tahun dulu, yang beli es kelapa ramai. Sehari bisa ngantongin uang sampai Rp 400 ribu sehari," ungkapnya.
Samid melanjutkan, tutupnya stasiun membuat omzetnya menurun, jadi sekitar Rp 200 ribu-300 ribu per harinya.
Selain Samid, Marwah (55) pedagang nasi juga turut senang mendengar kabar reaktivasi Stasiun Tanjung Priok.
"Saya senang-senang aja dengarnya, semoga aja bisa ramai dagangannya," harap Marwah.
Namun dirinya mengaku tidak berharap banyak dari dibukanya stasiun.
"Tapi kan di dalam pasti sudah ada kantinnya juga, jadi saya tidak terlalu berharap," tutupnya.
PT KAI dan PT KCJ memang berencana untuk mengaktifkan kembali lintasan KRL Jakarta Kota-Tanjung Priok. Lintasan sepanjang 8,086 kilometer itu, sebelumnya sudah diuji coba pada Senin lalu.

No comments:

Post a Comment