Bangunan liar di sepanjang Kali Saluran Tengah, Cakung Barat.
JAKARTA, Pedagang di pinggir Kali Saluran Tengah, Cakung Barat menolak relokasi lantaran tempat yang ditawarkan kurang strategis.
"Saya dengar-dengar rencananya tanggal 30 bulan ini mau dipindahin.
Tapi sayang posisi kiosnya ga kaya pasar disini," ujar Emi, pedagang
sayur mayur saat ditemui di pinggir Kali Saluran Tengah, Cakung Barat,
Jakarta Timur, Jumat (27/11/2015).
Menurut Emi, tempatnya berdagang lebih strategis karena bisa dilalui oleh orang banyak.
"Di sini orang lewat bisa sekalian belanja, jadi lebih banyak yang beli," kata perempuan berkerudung itu.
Senada dengan Emi, pedagang lain pun mengaku enggan untuk dipindahkan ke lokasi lain.
"Soalnya tempat yang ditawarkan ga terlalu memadai," ucap Karjan pedagang sayur dan buah-buahan.
Pria yang akrab disapa Mbah Marijan ini berpendapat, lokasi kios tidak mudah untuk dijangkau para pembeli.
"Kiosnya tuh ke masuk ke dalam gitu. Pembeli kan biasanya nyari yang deket-deket aja posisinya," terang pria 43 tahun ini.
Namun menurut Syamsu, kepala RW setempat, keengganan mereka untuk pindah lebih dikarenakan efisiensi biaya.
"Ya gimana mau pindah, kalau di sini kan gratis. Kalau tempat lain kan mereka nyewa, apalagi warga belum tau," ungkap Syamsu, Kepala RW 07 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur.
Penertiban bangunan liar disekitar Kali Saluran Tengah ini dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya untuk antisipasi banjir. Menurut data Wali Kota Jakarta Timur, ada sebanyak 175 pedagang yang akan ditertibkan.
Menurut Emi, tempatnya berdagang lebih strategis karena bisa dilalui oleh orang banyak.
"Di sini orang lewat bisa sekalian belanja, jadi lebih banyak yang beli," kata perempuan berkerudung itu.
Senada dengan Emi, pedagang lain pun mengaku enggan untuk dipindahkan ke lokasi lain.
"Soalnya tempat yang ditawarkan ga terlalu memadai," ucap Karjan pedagang sayur dan buah-buahan.
Pria yang akrab disapa Mbah Marijan ini berpendapat, lokasi kios tidak mudah untuk dijangkau para pembeli.
"Kiosnya tuh ke masuk ke dalam gitu. Pembeli kan biasanya nyari yang deket-deket aja posisinya," terang pria 43 tahun ini.
Namun menurut Syamsu, kepala RW setempat, keengganan mereka untuk pindah lebih dikarenakan efisiensi biaya.
"Ya gimana mau pindah, kalau di sini kan gratis. Kalau tempat lain kan mereka nyewa, apalagi warga belum tau," ungkap Syamsu, Kepala RW 07 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur.
Penertiban bangunan liar disekitar Kali Saluran Tengah ini dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya untuk antisipasi banjir. Menurut data Wali Kota Jakarta Timur, ada sebanyak 175 pedagang yang akan ditertibkan.
No comments:
Post a Comment